Minggu, 24 Juni 2012

Pangeran

Dia mendekapku erat,bau
parfum dan badannya membuatku
lena,aku berusaha meronta tapi dia makin mendekapku dan mengunci
kedua tanganku di belakang
punggungku. Ohhh…iannn….desahnya
sambil menciumi leherku. Napasnya
hangat membuatku terhanyut,aku
tidak munafik aku mnginginkannya.
Aku sadar,ini rumah sakit,siapa saja
bisa datang tiba-tiba. Dengan sekuat
tenaga aku meronta,menggelengkan
kepalaku,Farid masih tetap menciumi
dan menjilati leher dan kupingku. Aku
setengah berteriak “Fa-it!!!”. Dia
sadar,”Mmm…Maaf…maaf ian,aku…
aku…” Diapun gugup. “Ya udah,gak
papa kok”. Aku sok bijaksana,padahal
aku memang menyukainya,kalau saja
bukan di rumah sakit pasti aku
serahkan smuanya. Papa Farid sudah
sembuh dan sudah bisa
pulang,Faridpun juga sudah mulai
sekolah. Sekarang dia baik padaku,aku
snang. “Yah…hujan,sialan!!! Omelku,aku
berteduh di halte. “loh ian,ayo naik ke
sini”. Kata Farid dari atas motornya.
“Gak usah it,aku nunggu di sini
aja,nanti juga bentar lagi Bisnya
datang”. “Ian,aku gak suka kamu
kayak gitu,aku berniat baik sama
kamu tapi kamu nolak!!!”. Wajah
tampannya dibuat pura-pura ngambk.
Lucu bgt dan ngegemesin. “Ya
udah,deh”. Kataku sambil naik ke
motornya. “Inilah kamarku…”,katanya
setelah sampai ke kamar rumahnya,dia
tidak
langsung mengantarku pulang
tapi mengajak aku ke rumahnya.
“Kamu basah kuyup,nih
handuk,keringin badanmu
dulu”,katanya sambil melempar handuk
dan
pakaian bwt ganti. Aku sedang
bugil di kamar mandinya untuk
mengeringkan badan dn mengganti
pakaian,tapi tiba-tiba tangan kokoh
memelukku dari belekeng dan leherku
dijilat dan digigit-gigit lembut.
“Ohhh…….iannn…..ohhhh…..aku jatuh
cinta sama kamu sayang…..” Akupun
tidak bisa menolak karna dia
memelukku sangat erat. Aku juga
tidak akan menolak atau bertanya
bagaimana bisa dia jatuh cinta
padaku,bukankah ini yg aku inginkan
selama ini? “Mmm….iya….uuuhhh….geli
ittt…”,balasku. Fa-it menuntunku ke
ranjangnya dan ternyata dia juga
sedang bugil. Kami berciuman sambil
berdiri di tepi rnjang,terus berciuman
dan berpelukan sangat erat. Farid harus
agak
membungkukkan badannya
karna dia lebih tinggi dariku. Aku
melepaskan ciuman dan mulai
menjelejehi lehernya dan telinganya
dg lidahku,aku pelintir punting
dadanya,dia mengeluh. Aku semakin
rakus mengenyot puting dada kirinya
sedangkan dada kanannya aku elus-
elus dan kucubit,begitu keras dan
kenyal. Aku terus turun menjilati
perutnya yang rata hingga sampai ke
penisnya yang berdiri tegak di tengah
rerimbunan jembutnya. Ohhh…aku
menelan ludah. Penisnya yang selama
ini hanya bisa aku bayangkan
sekarang nyata ada di depan mulutku
dan lebih besar,lebih panjang dari yg
aku bayangkan. Aku
menjilat,mengulumnya dengan rakus
sedangkan kedua tanganku meremas-
remas pantatnya yang montok dan
kudorong-dorong supaya penisnya bisa
lebih dalam masuk ke
kerongkonganku.
“Hhhooohhhh…….ahhh…..terussss……
iannn…sayang….nikmati
terus,cuma
untuk kmu sayang…..Owww….” Diapun
menggenjotkan maju mundur penisnya
keluar
masuk mulutku,agak lama,aku
telan semua precumnya yang nikmat.
Sampai tiba-tiba dia mencabut
penisnya dan menghempaskanku
terlentang ke atas ranjangnya yang
empuk. Farid menyerangku tanpa
memberiku kesempatan untuk
membalasnya. Bibirku dilumat dengan
liarnya,tangannya mengocok-ngocok
penisku yang tegang dari tadi. Farid
melepaskan ciumannya,sekarang dia
menggigit-gigit leherku dan
menjilatnya,aku hanya bisa meremas-
remas rambut harajukunya.
“Ooohhhh…..Fa-ittt….hahhhh……
uhhhh…..”,aku
mendesah tak karuan.
Farid melepaskan semuanya dan
berbisik “Ijinkan aku membuktikan
cintaku sayang….aku ingin memberikan
semua yang aku punya untukmu”. Dia
mengangkat kakiku dan
menyandarkannya ke bahunya yang
kokoh. Dia lumuri lubang duburku
dengan ludahnya lalu melumuri
penisnya pula. Dia kembali
menciumiku,melumat bibirku lalu
berbisik lagi “Tahan ya sayang…dan
rileks aja” Setelah itu dia menusukkan
batangnya yang 15cm panjangnya tsb
ke lubangku. “awwww….sakit ittt….”
bisikku. Farid tetap menciumiku dan
menghentakkan genjotan perdananya
hingga batangnya semuanya masuk ke
lubang
duburku. “Ooohhhh……”
desahnya menikmati kehangatan dan
jepitan anusku. Farid berhenti sejenak
memberi waktu bagi lubang duburku
untuk relaksasi. Setelah itu dia
melakukan aksi sorong tarik dengan
kuat namun lembut,sakitnya tidak
dapat kuungkapkan dengan kata-kata.
Aku dapat rasakan Farid menusukkan
penisnya dg cepat dan menariknya
dengan pelan-pelan. “Kamu kesakitan
sayang?” bisiknya. Belum sempat aku
menjawabnya,lidahnya sudah
menerkam mulutku lagi. Aku hanya
bisa merangkul lehernya sambil
bercucuran air mata karna rasa sakit.
Semakin lama semakin berkurang rasa
sakitku,bahkan berganti menjadi
kenikmatan yang tiada tara. Akupun
meremas-remas pantatnya yang
bergerk maju mundur secara constant.
“Oooohhh…..ahhhh…..Aku cinta kamu
ian,ooohh…lubang pantatmu sempit
bgt….nikmat bgt…” dia mendesah dan
meracau tak karuan di leherku.
“Ooohhh….yeach….genjot terus itt…
sayang….hajar aja lobang
pantatku….aku cinta kamu….ohhh…fuck
me….fuckkkk!!!!” balasku meracau
memberinya semangat. Setelah
menggenjotku begitu lama aku
rasakan genjotannya semakin
liar,buas,dan makin cepat. Batangnya
juga makinmembengkak di dalam
duburku. Di luar hujan bertambah
lebat,kami semakin terlarut dalam
permainan,Farid nampak begitu gagah
dan mempesona. Poni harajukunya
berayun-ayun,sesekali dia
tersenyum,matanya menatap tajam
mataku yang sayu. Aku hanya bisa
memainkan jari jemariku di tubuh
sexy-nya untuk membuatnya senang.
Akupun sudah tidak bisa menahan lg
genjotan Pangeranku yang tampan
dan hot ini,geselan penisku dengan
perutnya membuat penisku makin
tegang dan berdenyut-denyut siap
memuntahkan air mani.
“Ohhh….ittt….aku mau keluarrr….aku
gak tahannn….lagi ittt…”
“Mhhh….keluarin aja sayang…..aku
tunggu kok….” CRRRROOOOOOTTTTT……
CCRRRROOOOOTTTTT…..
CCCRRROOOTTTT……!!!!!!!!
air maniku
menembak-nembak ke perutnya dan
juga ke perutku. Farid berhenti sejenak
untuk menjilati air maniku di perutku
kemudian melanjutkan lagi
perjuangannya untuk membawaku ke
surga dunia. Puncak destinasi gairah
kami akhirnya tiba,aku terus
mengkemutkn duburku untuk
membuatnya semakin
terjepit,ayunannya semakin cepet dan
lebih cepat dari sebelumnya.
“Ohhh….ahhhh…..sayang….aku mau
keluar….aku mau keluarin di dalam
pantat kamu….aaarrrggghhhh…..”
CCCRRROOOOTTT……
CCCCRRRROOOOOOOOTTTTTTT………..
CCCRRRROOOOTTT……..
CCCCRRRROOOOOTTTT……
CCCCCRRRROOOOOTTTTT…….!
Farid
memelukku erat-erat dan menggigit
leherku saat rudalnya sibuk
menembaki dinding ususku dengan
cairan surganya yang kental,panas,dan
membanjiri ususku. Ooohhh….aku puas.
Farid
masih tetap menusuki duburku
yang sudah licin dengan goyangan
yang lebih lembut semakin lembut dan
akhirnya berhenti. “Aku gak mau
lepasin dari dalam pantatmu gak papa
kan sayang??? aku nyaman di dalam
sana” “Mmmmhhh….gak papa
sayang….aku juga suka” Kami
berciuman lagi,Farid menjilati dan
menggigit-gigit lembut leherku
lagi,akupun hanya bisa merangkul
lehernya dan meremas-remas
rambutnya sebelum akhirnya kami
terrtidur pulas. Farid masih
menindihku,kami tertidur dengan posisi
seperti itu dan batangnya yang sudah
mulai mengecil masih tertanam di
duburku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar