Minggu, 24 Juni 2012

Artis Dangdut

Tanganku memegang
pundaknya, dan kemudian mulutku
langsung mendarat di bibirnya. Aku
cium dengan ganas, dan dia
membalasnya. Kami berciuman dengan
penuh gairah. Ternyata laki-laki
tersebut sudah lihai dalam bercinta. Tak
lama kemudian, ia mulai membuka
kancing bajuku satu demi satu. Saat
dadaku sudah terbuka, ia mengulum
puting susuku. “ough...” birahi mulai
bergejolak. Laki-laki itu mengulum
putingku dengan mulut dan lidahnya,
dan sesekali menghisapnya dalam-
dalam. “ough...shit!!” erangku. Puas
dengan dadaku. Kami kemudian
bertukar posisi. Sekarang aku yang
bersandar pada batang pohon. Dengan
pakaian yang masih melekat di
tubuhku, meskipun kancingnya sudah
terbuka, aku berdiri dan bersandar
pada pohon. Laki-laki itu lalu jongkok
tepat di depan selangkanganku.
Dengan sedikit menggoda, ia meraba-
raba kontolku yang masih terbalut
celana seragam. Ia meraba-raba pelan,
lalu ia membuka sabuknya dan
resleting celanaku. Celana dalam
warna putih merek GT-Man nampaklah
sudah. Wajah laki-laki itu semakin
nafsu saja. Tanpa basa-basi, ia lalu
melorotkan celana dalamku dan
membukanya. Otomatis menjulurlah
kontol warna coklatku yang berukuran
11an cm saat masih tidur. “aku suka
kontol polisi” kata laki-laki itu dengan
nada manja. Ia memegang batang
kontolku dan mulai mengocoknya
pelan. “oh yeah...” aku merasakan
kontolku yang mendapat sensasi lebih.
Kocokan tangan laki-laki itu dikontolku
praktis membuat kontolku menegang
sedikit demi sedikit. “ups...gedhe
banget! Kontol polisi emang yahud”
kata laki-laki itu saat melihat kontol
tegangku yang berukuran sekitar 18an
cm. Ia sepertinya semakin
menyukainya. Laki-laki itu lalu
melorotkan celanaku hingga ke lutut.
Kontolku sekarang sudah terbebas. Ia
mainkan buah pelernya, dan
memainkan juga bulu-bulu jembutku
yang lebat.Akhirnya ia menggunakan
mulutnya juga. Mulanya ia menjilati
seluruh bagian kontolku, mulai dari
buah peler, batangnya sampai bagian
kepala. “ough shit!!! Ough...” aku mulai
menggerang lagi. Jilatan-jilatannya
sangat memuaskan. Kontolku seperti
dimanjakan dengan lidahnya. Setelah
puas dengan menjilati, laki-laki itu
memasukkan batang kontolku ke
dalam mulutnya. “arghhhhh....” aku
menggelinjing saat kontolku mulai
masuk di dalam mulut. Ia
memasukkan dan mengeluarkan
kontolku di mulutnyadengan kecepatan
sedang. Sensasi kenikmatan yang
kurasakan semakin lama semakin
meninggi. Aku sampai menggerakkan
pantatku majumundur supaya
mendapat kenikmatan lebih. Aku
mengocok kontolku dengan
menggunakan mulutnya. “ough..ough...”
aku terus mendorong-tarik pantatku
agar kontolku keluar masuk dari
mulutnya. Sesekali ia menyedot
kontolku saat berada di dalam mulut.
“Ougggggggghhhhhhhh....” aku tak
tahan dengan rasa nikmat yang
mendera saat ia menyedot kontolku di
mulutnya. Mulut laki-laki itu benar-
benar lihai. Buah pelerku pun masih
saja dimainkannya dengan jemarinya.
“sedot..terus...ough...” erangku. Kadang
giginya menyentuh kontolku, memang
sakit, tapi itu hanya sebentar karena
setelah itu kenikmatan lagi yang
kurasakan saat kontolku berada di
dalam mulutnya. Laki-laki itu mengoral
tidak terlalu lama karena yang aku
inginkan adalah mengentot pantat. Aku
lalu memintanya menghentikan
aksinya mengoral kontolku dan
memintanya berdiri. Lalu aku minta ia
melorotkan celananya. Celananya
sudah melorot ke bawah, bisakulihat
kontolnya yang bergoyang-goyang
dengan ukuran yang tak terlalu besar.
Aku pegang kontolnya, lalu kuremas.
“ough...” ia menggerang saat aku
mainkan kontolnya dengan sedikit
kasar. Aku mencium bibirnya sekali
lagi. Tubuh kami saling berimpitan
dengan mulut yang saling berpagutan.
Aku memegang kontolnya, dan laki-
laki itu juga memainkan kontolku.
Kemudian, aku minta ia berbalik, dan
menungging dengan berpegangan
pada batang pohon. Aku menyasar
lobang pantatnya. Saat ia sudah
menungging,bisa kulihat jelas lobang
pantatnya yang berwarna merah. Di
sekitar lobangnya tumbuh beberapa
bulu-bulu halus. Aku memberikan
pemanasan dengan menggunakan
jariku. Kumasukkan jari telunjukku ke
dalam lobangnya. “argh....” laki-laki itu
menggerang saat kumasukkan jariku
ke dalam lobangnya. Kumainkan
sedikit jariku saat berada di dalam.
“arggghhh...” erang laki-laki itu sambil
menggoyangkan pantatnya, mungkin
karena rasa akit dan nikmat yang ia
rasakan. “fuck me please....” pinta laki-
laki itu yang sepertinya sudah gatal.
Aku pun mencabut jariku dan
menyiapkan kontolku dengan
mengocoknya agar menegang
sempurna. Dan saat sudah tegang
sempurna, aku arahkan ke lobang
pantatnya. Tidak langsung kumasukkan
tetapi aku kugosok-gosokkan di
pantatnya terlebih dahulu.
“ah...masukkan saja, ayo...” laki-laki itu
sudah tidak sabar. Aku pun langsung
memasukkan kontol 18 cm punya ke
dalam lobang pantatnya. Bless...
“oughhhhhhhh...........” laki-laki itu
menggerang keras karena penetrasi
awal yang aku lakukan. Tidak terlalu
sulit bagiku untuk mengentot
lobangnya karena sepertinya ia
sudahsering dikentot. Aku masukkan
dalam-dalam, dan saat sudah di dalam
aku goyangkan pinggulku. “ohhhh....”
kami menggerang bersama-sama. Aku
tarik lagi kontolku, lalu kumasukkan
lagi. Ku pegang buah pantatnya.
Semakin lama, gerakan pinggulku
makin cepat.
“ough..ough...a*jing..a*jing..” aku terus-
terusan mengumpat karena rasa
nikmat yang datang. Kontolku keluar
masuk lobang pantatnya tanpa
halangan apapun. “ough..ouh..lebih
dalam...ough....” erang laki-laki itu yang
juga merasakan nikmat. “ough
yeah..fuck you...ough yeah...” aku
mengentotnya dengan seragam yang
masih menempel di tubuhku.
“argh..argh...kentotanmu enak banget.
Aku suka kontolmu! Ough...” kata-kata
laki-laki itu semakin memacuku untuk
terus mengentot lobang pantatnya.
Laki-laki itu sendiri menerima
kentotanku sambil mengocok
kontolnya sendiri dengan tangannya.
“ough..ough..ough....” aku terus
memacu gerakan pinggulku. Keringat
keluar dari tubuhku dan tubuhnya
meskipun sebenarnya hawa dingin
mendera tubuh kami.
“argh...argh...terus!kontol polisi emank
oke!ah...” laki-laki itu menggerang
keras tanpa takut ada orang yang
mendengar. Tapi,suara musik dangdut
menelan erangannya sehingga tidak
ada yang mendengar.
“ough..ough..a*jing!a*jing!ough....” aku
mempercepat kentotanku. Disisi lain,
kontol laki-laki itu sudah mencapai
klimaks.
“ough..ough..oughhhhhhhhhhh..” laki-
laki itu menggerang sekeras-kerasnya
saat kontolnya mengeluarkan pejuh
kental dari kontolnya. Pejuhnya
muncrat dan berceceran di tanah.
“ough..ough...” ia mulai mengatur
nafasnya sembari masih menerima
kentotan dariku. “ough..ough...come
on..ough...” aku memaju-mundurkan
pantatku. Kontolku keluar masuk dari
lobangnya. “argh..argh....lebih dalam...”
laki-laki itu menggoyangkan
pinggulnya sehingga kontolku
mendapat tambahan sensasi.
“yeah...ough...ough...” hingga akhirnya
aku akan merasakan klimaks. Aku
memacu entotan semakin cepat.
“ough..ough..ough...” dan akhirnya..
“oughhhh..oughhhhhhhhhhhhh...” aku
menarik kontolku dari lobang pantat,
lalu kukocok sebentar
hingga..crot..crot...crot...
“arghhh................” aku mencapai
klimaks. Pejuhku muncrat mengenai
pantatnya. “ough..ough...” aku mencoba
mengatur nafas dan menikmati sisa-
sisa rasa enak. Kontolku muai kembali
keukuran semula. Laki-lakiitu
mengubah posisi. Ia kembali jongkok
dan sekali lagi menjilati kontolku. Ia
ternyata menjilati sisa-sisa pejuhku.
Laki-laki itu menggunakan lidahnya
untuk melakukan itu semua. Setelah
semua selesai, aku langsung
membenahi pakaianku. Kunaikkan
celanaku dan kukancingkan bajuku
lagi. “terima kasih ya. Sudah lama aku
ingin ngentot dengan polisi, dan
akhirnya baru saja terwujud. Gak
nyangka, polisi lebih hebatdari yang
kubayangkan” kata laki-laki itu sambil
membenahi pakaiannya. Dan tanpa
bicara apapun, aku langsung
meninggalkannya setelah selesai
membereskan pakaianku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar