Minggu, 24 Juni 2012

Dokter Q

Kumasuki tempat praktek dokter untuk
memeriksakan diriku. Setelah
mendaftar, ternyata saya merupakan
pasien terakhir. Akhirnya giliran saya
dipanggil juga. Setelah menyampaikan
keluhanku karena takut menderita
penyakit wasir, dokter mempersilahkan
saya masuk ke tempat pemeriksaan.
Kurebahkan diriku ke dipan tempat
pemeriksaan, dan membuka
pakaianku. Setelah memeriksaku
sebentar, akhirnya si dokter
menyuruhku membuka celana. Dengan
perasaan segan kubuka kancing dan
melorotkan celana sekaligus celana
kolorku. Setelah celanaku
kutanggalkan, sang dokter
menyuruhku mengangkangkan kedua
kakiku. Dengan menggunakan kaus
tangan karetnya, maka jari si dokter
mulai menusuk lubang anusku untuk
memeriksa apakah ada benjolan atau
tidak. Si dokter mulai memutar-mutar
www.ceritagay.uiwap.com dan memaju mundurkan jarinya di
dalam anusku. Tidak terasa kontolku
secara perlahan mulai berdiri. Kulirik
kebawah, si dokter mulai senyum-
senyum. Dan gerakan jarinya semakin
menjadi-jadi. Akhirnya kontolku berdiri
tegak dengan ukuran yang maksimal
yakni 18 cm. Si dokter bertanya dengan
iseng, apakah saya merasa keenakan?
Tentu saja pertanyaannya itu
membuatku malu sekali. Dengan pelan
saya mengangukkan kepalaku.
Sekarang gerakan jari si dokter mulai
bertambah cepat. Seakan - akan lupa
dengan tujuannya untuk memeriksa
kalau - kalau saya menderita penyakit
wasir. Saya semakin merasakan
sensasi keenakan ini. Tanpa bertanya,
tangannya yang satu mulai
mengenggam kontolku lantas mulai
mengocoknya. Erangan keenakan
mulai keluar dari mulutku. Tanpa dapat
kutahan lagi air maniku mulai
tersembur keluar begitu saja. Sambil
tertawa kecil, si dokter membalurkan
air maniku kedalam lubang anusku
dengan tetap menusuk-nusukkan
jarinya. Kupejamkan mataku sambil
mengerang - ngerang keenakan. Tanpa
kusadari, ternyata benda yang
sekarang masuk kelubang anusku
terasa agak besar dan membuatku
hampir menjerit kesakitan. Dengan
cepat kubuka mataku, dan kulirik
kebawah tubuhku. Nafasku tertahan
sebentar karena kaget melihat tubuh
bugil si dokter yang sangat kekar dan
dengan paksa memasukkan kontolnya
kedalam lubang anusku. Sambil
menjerit tertahan, saya mulai
merasakan tusukan demi tusukan
kontolnya memasuki anusku. Rasa
sakit bercampur enak semakin mejalari
lubang anusku. Setelah beberapa menit
si dokter menarik kontolnya keluar dan
merangkak kearah kepalaku sambil
tetap bermasturbasi. Dan akhirnya air
mani si dokter tersembur ke wajahku.
Kulihat kepuasan diwajah si dokter,
dan dia mulai menciumi bibirku sambil
menjilati air maninya serta
menelannya. Setelah puas, si dokter
menyuruhku bangun dan dia mulai
menunggingkan pantatnya sambil
memohon kepadaku untuk menyodomi
lubang anusnya. Tanpa basa - basi,
saya langsung bangkit kebelakang
tubuhnya dan mulai membenamkan
kontolku secara perlahan kedalam
anusnya. Kini suara erangan si dokter
mulai terdengar. Menit demi menit
berlalu dan air maniku tersemprot
kedalam lubang anusnya. Sebagian lagi
air maniku meleleh keluar dicelah-celah
pahanya. Setelah istirahat sejenak, si
dokter mengijinkanku memakai bajuku
kembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar