Minggu, 24 Juni 2012

Sadar,,,

Akhirnya aku ikut juga menikmati
miras yang dibawanya. Setengah
jam kemudian, kepalaku terasa
berat. Aku mabuk dan dia juga
terlihat sama seperti aku. "Sexy
banget se kamu, Mas..", katanya.
Memang dengan posturku yang 179
cm dan 67 kg, bodiku terlihat sexy,
Walau kulitku tidak secoklat dia,
kulitku lebih putih memang dan
berotot walau tidak kekar-kekar
amat. Ini karena aku rajin berenang
dan fitnes di deket rumahku. Gak tau,
kenapa tiba-tiba hawa di kamarku
begitu gerah, langsung aja aku buka
kaosku dan kini tinggallah aku
dengan celana pendek tanpa CD.
"Gak kebiasaan pake CD, yah?",
tanyanya. "Emang..!", jawabku dalam
kondisi mabuk. Kulihat dia juga
merasa panas, padahal semua
jendela kamar sudah terbuka dan
angin semilir menerobos masuk, tapi
tetap aja panas dan gerah meliputi
kamarku ini.
Aku rebahan di sampingnya, kulihat
dia berdiri mulai melucuti kaosnya
yang berwarna hijau dengan motif
mobil VW di tengahnya, lalu dia
masuk ke kamar mandi yang ada di
dalam kamarku. Selagi dia ke kamar
mandi, ada rasa kantuk yg
menyerang. Aku akhirnya bergeser
lebih ke pinggir dan menghadap
tembok. Ketika aku terbuai dengan
rasa kantukku, sayup-sayup
terdengar deritan pintu kamar
mandiku terbuka. Aku tidak
memerdulikannya. Lama-lama aku
penasaran juga, ngapain tuh anak di
kamar mandi lama banget. Langsung,
aku membalikkan badanku dan
terlihat seonggok tubuh kekar yang
ramping namun begitu padat berisi
dengan kulit sawo matang dan
hanya mengenakan CD, Rio begitu
sexy dan eksotik.
Tak sadar, akhirnya kontolku mulai
menegang, Kulihat ada batang yang
begitu besar menyembul dari CDnya.
Rupanya dia terangsang juga melihat
keatletisan tubuhku. Lama juga kita
terpaku saling berpandangan.
Sorotnya begitu tajam, melihatku dari
ujung kaki sampai ujung rambut,
seolah-olah harimau yang siap
menerkam mangsanya.
Tiba-tiba dia langsung rebahan di
sampingku dengan hanya
menggunakan CDnya. Wajah kita
saling berhadapan dan bibirku dan
bibirnya hanya tinggal satu jengkal
lagi untuk menempel. Karena udah
saking ngantuknya, kupejamkan
mataku tak memerdulikannya. 5
menit kemudian, kurasakan ada
ciuman hangat yang selama ini
belum pernah aku rasakan
sebelumnya di bibirku.
Ketika kubuka mataku, kulihat dia
begitu bergairah melumat bibirku,
lidahnya bermain-main di dalam
rongga mulutku. Entah mengapa aku
begitu terbuai dengan kenikmatan ini.
Tak kusia-siakan kesempatan ini,
kubalas lumatannya dan aku peluk
tubuhnya. Lidahku mulai bergerilya,
ke lehernya, kupingnya, semakin
lama, makin turun dan kujilat puting
susunya yang coklat.
"Oooaahh.. hmm.. ouhh.. sshh.. sshh..
aahh", terdengar erangannya
membuatku semakin terangsang.
Kontolku yang sudah menegang
sejak tadi, akhirnya mengeluarkan
precum yang lumayan banyak.
Sampailah lidahku ke tempat
sensitifnya, kujilat garis pinggul di
bawah perutnya dan dia begitu
menggelinjang dan mengerang-erang
keenakan.
Dia menjambak rambutku, "ayoo,
Maass.. hisap kontolku.., aku uddaahh
ggak tahaann..". Tanpa dikomando
langsung aja kupelorot CDnya
sampai lepas semua. Dan kulihat
pemandangan yang selama ini hanya
kulihat pada diriku. Kontolnya begitu
besar dengan panjang kira-kira 23
cm dan diameter 4 cm, terlihat basah
juga dengan precum yang keluar
sama banyak dengan milikku. Begitu
mengkilat terkena sorot lampu kamar
dengan urat-urantnya yang tampak
jelas, langsung aja kulumat habis
sampai mulutku tak cukup karena
ukurannya yang begitu besar. "aahh..
eehhmm.. aahh.. oohh, Maass,
kammu begitu pandai", erangnya
sambil terus menjambak rambutku.
Aku lumat terus kontolnya dan dia
begitu kegelian. "oohh.., Maass..,
akhirnya dapat kurasakan hangat
mulutmu..", gerangnya. Kujilat juga
dan kusedot-sedot buah zakar alias
testisnya kanan dan kiri. Kubuka
pahanya lebar-lebar dan kujilat juga
anusnya dengan buas, kumasukkan
lidahku ke dalam anusnya. "oohh,
Mass..enaakk.. banggeett..",
celotehnya.
Rupanya dia juga ingin mencicipi
tubuhku, dalam sekejap dia sudah
nerdirri tegak di hadapanku. Kulihat
napasnya tersengal-sengal, tak
beraturan. Dia, telanjang bulat..!!
Dalam hati aku berkata,
"Duh..lekuknya..!!, indah sekali..,
begitu eksotik dan menggairahkan",
matapi kemudian dia bergumam,
"Sori, maafkan aku Mas. Aku telah
berbuat yang semestinya tidak kita
lakukan sebagai cowok normal..".
"Sudahlah, aku juga menikmatinya,
kok.., aku kan juga pengen ngerasain
tubuh seorang cowok, lagipula
cewekku akhir-akhir ini dingin sama
aku..", jawabku. "Tapi, kamu gak apa-
apa kan, Mas..??", tanyanya.
Tanpa banyak basa-basi, kulepas CD
yang masih menempel, dan akhirnya
kita berdua sama-sama telanjang
bulat bagaikan bayi yang terlahir
kembali. Dia tersenyum manis begitu
mempesona. Gantian dia sekarang
menindihku, mencumbuku,
merengkuhku dengan dekapannya
yang hangat. Bibirku dilumatnya lagi
habis-habisan, deru nafasnya dengan
aroma alcohol yang masih tersisa,
semakin membuat aku terlena dalam
buaiannya. Rupanya ilmuku
bercumbu mulai dia terapkan di
tubuhku. Setelah dia menggelinjang
kegelian, dia merasa gak enak kalo
gak buat aku menggelora juga dalam
lautan nafsu birahi ini, pikirnya.
Aku hanya bisa berdesah, dalam hati
aku berpikir bahwa
www.ceritagay.uiwap.com
belum pernah
aku dicumbu seperti ini, dijilat,
dimanja seperti ini. "AAhh..
eehhmm..", gumamku. Tubuhku
menggelepar tatkala ia memainkan
lidahnya di lubang telingaku, lalu
turun ke leher kanan dan kiri.
Kepalaku terombang-ambing ke kiri
kanan menikmati kegelian ini.
Nafasnya terdengar terengah-engah
sampai-sampai tak ada satu
jengkalpun dari bagian tubuh atasku
yang tak luput dari jilatan mautnya.
Ternyata dia begitu lihai, membuatku
larut dalam permainan ini. Kurasakan
lidahnya sudah sampai di bagian
yang bagiku merupakan titik
lemahku, yaitu di garis pinggul di
bawah perut.
"Aaahh.., oohh..Rioo..!!, aku berteriak
sejadi-jadinya merasakan geli yang
amat sangat. Lama juga dia
memainkan lidahnya di bagian
tubuhku itu. Batang kontolku yang
dari tadi sudah menegang,
dipegangnya, dikocok-kocoknya.
Batang kontolku yang hampir
seukurannya, dia mainkan dan tiba-
tiba kurasakan dia mulai melahap
kontolku, maju mundur, naik turun
mulutnya mengulum benda pusakaku
ini. Terdengar suara basah dan becek
atas gesekan mulutnya dengan
kontolku. "aahh..Rio..kamu pintaarr
seekkaalii..!!", pekikku. Mendengar
eranganku ini, dia semakin buas.
Tapi, tiba-tiba kudorong kepalanya,
"Puaskan aku Rio, bikin aku bahagia
malam ini.Aku ingin benar-benar
mencicipi tubuhmu yang indah.",
kataku. "Jangan..!!gak..!!", tolaknya.
"Udahlah sayang, please..", pintaku.
Luluh juga akhirnya, dia merelakan
tubuhnya yang masih perawan untuk
aku nodai. Kubimbing ia untuk tidur
terlentang, sepertinya dia sudah
pasrah. Kubuka pahanya lebar-lebar,
kubasahi kontolku dengan air liurku,
pelan-pelan kutempelkan di duburnya
dan dengan sedikit tenaga, akhirnya,
blless..baru seperempat kontolku
masuk di duburnya, dia berteriak
kesakitan. "Jangaann, Mass..!!, Tega
sekali kamu..!!"."Ayolah,
sayang..nikmati aja..lama-lama akan
terasa enak", rayuku.
Lima menit kemudian, desahannya
mulai berubah. Dari yang tadinya
terdengar kesakitan, kini terdengar
dia begitu menikmati sodokanku.
Saking sempitnya lubangnya, aku
hanya bisa merem melek menahan
nikmat yang ternyata tak beda jauh
dengan lubang milik cewekku.
Kontolku maju mundur, clleep..
cclleepp.. clleepepp..terdengar suara
becek gesekan kontolku di
duburnya.."Ooohh, Maass..nikmat
sekalii..", rintihnya.
"Teruuss, Maass..lebih daleemm..",
pintanya. Kutarik, keluar kontolku dan
langsung kuhunjamkan keras-keras
ke duburnya seiring teriakannya
menahan sakit sambil meringis.
Dipegangnya pantatku yang padat
dan ditariknya, dimaju
mundurkannya sehingga kini
kontolku yang 23 cm dengan urat-
urat yang juga menghias, dapat
terbenam masuk semua ke
duburnya."Ioo.., aku mau keluar..",
kataku. Rupanya dia tidak
menghiraukan, 7 menit kemudian
tiba-tiba kurasakan seluruh tubuhku
bergetar, sendi-sendiku terasa lepas,
sukmaku terasa lepas melayang ke
langit ketujuh, dan akhirnya
crroott..croott..crroott air spermaku
keluar di dalam duburnya, langsung
kucabut keluar dan kusisakan sedikit
di luar."aahh..oohh..", pekikku.
Kucium lembut bibirnya, pipinya
lehernya. Terlihat matanya begitu
hangat dengan sorotnya sambil
tersenyum, dia membalas pagutanku.
Dia mengelus rambutku, merangkul
pundakku. Kutindih badannya, kita
saling berpelukan seolah jiwa kita
menyatu.
"Makasih ya Io, kamu telah
memberikan kesan mendalam
bagiku", kataku. "Sama-sama..", kamu
juga telah mengurangi perasaan
sedihku malam ini. Tak adil rasanya
kalau tidak kupuaskan juga dirinya.
Kontolnya yang masih ngaceng,
langsung aku raih, aku kocok-kocok
dan aku lumat dengan mulutku.
Saking begitu besarnya dan aku
paksakan masuk semua, terkadang
terasa aku mau muntah, untungnya
masih bisa kutahan. 10 menit
kemudian, "oohhmm.. eehhmm..
aahh.. yyeeaahh, Maass.. terruuss",
akkuu maauu keluuaarr..", rintihnya
menahan nikmat. Semakin liar aku
melumat kontolnya yang lama-lama
makin mengeras dan aahh.. oohh..
dia berteriak diiringi cairan
spermanya yang begitu banyak di
mulutku. Langsung aja aku telan
habis dan masih kulanjutkan
lumatanku, kusedot habis spermanya,
kujilat hingga bersih seluruh miliknya,
Tak lupa, buah zakarnya yang
menggantung padat.
Aku berbaring disebelahnya..dan
tanpa sadar..kita tertidur. Keesokan
paginya dengan keadaan kita yang
masih telanjang bulat, dia berkata
"Mas, maafkan aku..!!". "tadi malam,
aku telah merusak jiwamu.." Sambil
menghela napas panjang, aku
berkata "Kita impas, kita saling
mengotori diri kan ..??, semoga ini
menjadi yang pertama dan terakhir
bagi kita". "yah, sebaiknya begitu",
jawabnya. Dia mengatakan bahwa
ketika dia tadi bangun, dia merasa
menyesal telah berbuat ini semua
dan aku juga merasa aku telah
mengkhianati diriku, aku telah
menginjak-injak kodratku sebagai
laki-laki.

Siswa Les

Michael termasuk anak yang standard
sebenarnya, namun ada hal yang
membuatku menaruh perhatian besar.
Secara fisik, bisa dibilang badannya
cukup tinggi (175cm) dengan berat
sekitar 65kg dan dada dan perut yang
‘jadi’. Chinese, bermata sedikit besar
dan kulit sedikit kecoklatan (mungkin
karena keseringan berenang kali).
Sedang aku sendiri adalah keturunan
dari Manado. Usia kami hanya terpaut
7 tahun. Suatu hari, di saat jam
kosong, ia berada di dalam kelas
sedang tiduran. Dalam pikirku, “Andai
bisa kucium bibirnya yang merahitu.”
Akhirnya aku masuk ke dalam kelas
dan ia bangun. “Enggak keluar bareng
yang lain?” Tanyaku. “Enggak ah, Lagi
males, pak. Enakan di kelas.” “Bosen
ya? Atau mau dibacain cerita sejarah
lagi?” Tanyaku mengambil salah satu
titik kelemahannya. (Jahat enggak sih?)
Kita lalu membahas tentang sejarah –
sejarah eropa yang sederhana yaitu
Revolusi Perancis. “Rasanya enak ya
hidup seperti itu, tiap hari berpesta ria,
bergelimpangan dengan makanan,
minuman, cewek..” Jelas Michael. “Loh,
kasihan dong yang cewek. Masa
enggak ada cowoknya?” Candaku. “Iya
juga ya. Enggak cowok, enggak cewek
pasti foya – foya tuh di istana.”
“Pastinya. Disitulah kenapa ada issue
juga mengenai hubungan sesama jenis
di kalangan istana.” Pancingku. “Masa
iya sih? Tapi mungkin juga sih, pak.
Namanya juga pesta kan? Kadang
mabuk pun mereka juga tidak
menyadari apa yang mereka
kerjakan.” Jawabnya. Aku cukup
terkejut dengan jawabannya yang
seperti itu. Aku berpikir apakah
mungkin ia juga menyukai sesama
jenis? Tapi aku juga tidak berani
berbuat apa apa. Yang bisa kulakukan
adalah membuka topik mengenai gay
dan melihat reaksinya. “Topik yang
menarik.” Kataku. “Ya, sayang dah
bunyi bell nya.” Tanpa membuang
kesempatan, “Bagaimana kalau kamu
ada waktu kamu ke rumah bapak aja
biar bisa luangin waktu untuk
ngomongin mengenai topik itu dan
sejarah – sejarah lain?” Tak kusangka
ia menyutujuinya. Sabtu tiba, ia datang
dengan membawa mobilnya (maklum
dah kelas 3 sma dah mau tamat lagi.
Nyetir sungguh tidak dilarang). Tak
kusangka ia datang dengan tiba – tiba
sesaat aku baru selesai berolah raga.
Dengan kaos yang basah karena
keringat dan celana super pendek
tanpa celana dalam, ia mengejutkanku
sekaligus senang. “Pagi banget,
Michael. Bapak baru olah raga nih.
Belum apa – apa.” Jawabku sambil
melihat bulu – bulu kakinya yang
menggoda. Ia datang mengenaka
pakaian junkies dan celana Bermuda.
Rasanya saat itu ingin kupeluk dengan
erat dan kucium. “Masuk dulu deh.
Bapak mandi dulu ya. Just make
yourself comfortable. Itu diatas lemari
ada buku – buku mengenai topik yang
kita bahas waktu itu.” Aku sengaja
membuka pintu kamar dan kamar
mandiku sedikit agar ia bisa mengintip
(nakal ya?). Setelah selesai mandi, aku
keluar dengan mengenakan handuk
saja. Sengaja kubiarkan demikian
dengan harapan ia bisa terpancing.
Sesekali ia melirik lalu bertanya,
“Bapak enggak takut masuk angin ya?”
“Enggak lah. Enggak ada angin juga
kan disini. Gimana?Dah baca bukunya?”
Aku langsung mengganti topik. “Ya,
sedikit. Ternyata di kalangan kerajaan
juga banyak yang seperti itu ya?”
Jawabnya. “Jangankan di Eropa. Di
China aja, dulu kaisar juga banyak kan
yang seperti itu sama kasim –
kasimnya?” Jelas aku. Setelah cukup
lama, aku tidak tahan lagi melihat
Michael dengan keseksiannya. Aku lalu
mendekatinya. Sambil berbicara
mengenaitopik itu di sampingnya, aku
sesekali memegang pahanya. Ia tidak
menjauh ataupun merasa geli. Aku lalu
menatapnya dan ia berkata, “Pak,
kenapa lihat aku seperti itu?” “Michael,
bapak ingin jujur ama kamu. Tapi
kamu jangan marah atau tersinggung
ya. Bapak harap kamu mengerti
keadaan bapak. Sepertinya bapak suka
kamu.” Akhirnya kalimat ini keluar dari
mulutku juga. “Aku tahu kok, Pak. Dari
tadi bapak sepertinya ngeliatin aku
terus dan pegang – pegang paha aku.
Terima kasih sudah mau jujurnya.”
Jelasnya. Tak kusangka, selain ia
menjawabnya seperti demikian, ia lalu
mencium pipiku. Aku lalu membalas
ciumannya di bibir. “Michael, ini rahasia
kita aja ya?” “Iya, tenang aja, pak. Aku
juga enggak mau ada yang tahu kok.”
Aku langsung menciumnya ia kembali
sambil membawanya ke kamar
tidurku. Badan kami berdua jatuh di
atas tempat tidurku. Aku berdiri
sebentar sambil membuka handuk
yang kukenakan. Aku lalu memeluk
Michael kembali sambil kubuka satu
per satu baju dan celananya. Ia
mengenakan celana dalam yang ketat
ternyata. Aku lalu menciumi tubuhnya
yang halus itu dan mengigit pentilnya.
Begitu hendak kubuka celana
dalamnya, aku langsung menciumku
sambil memainkan kedua pentilku.
Perlahan lahan aku menurunkan celana
dalamnya yang berwarna hitam. Gleg,
itu adalah penis yang kudambakan
selama ini: panjang,tidak gemuk, dan
tidak disunat dengan kulup yang
sedikit panjang. “Wow, Michael, penis
kamu indah banget. Ini yang aku
suka.” Aku lalu membuka kulupnya
sedikit. Ia menggelinjang kenikmatan.
Tadinya kupikir dengan sensitifnya
seperti itu, kontolnya pasti jarang
dibersihkan tapi ternyata tidak. Begitu
kuoral, ternyata masih ada bau sabun
yang menempel. Aku terus memainkan
kulupnya karena saking gemesnya.
“Suka ya, pak?” “Jangan panggil bapak
ya. Panggil nama aja deh. Astaga,
Michael…kalau tahu dari dulu kalau
kontol kamu seperti ini, mungkin dari
dulu aku sudah mulai ambil action
duluan kali.” Aku melanjutkan
mengoralnya kembali. Setelah sekian
lama, aku mencium bibirnya sambil
mengocok kontolnya. Michael juga
mengocok kontolku yang sudah
disunat dengan precumnya. “Ahh, Mich,
enak banget kocokan kamu. Enggak
nyangka kamu pinter gini.” Ia hanya
tersenyum sambil menciumku. Tak
lama, ia duduk diatasku dengan
inisiatifnya sendiri. Ia menggengam
kontolnya dan kontolku dan
mengocoknya bersamaan. Aku
memainkan pentilnya sesekali yang
berwarna merah keunguan. Aku lalu
mengenggam kontolnya dan menarik
kulupnya hingga keatas. Terlintaslah
suatu ide dalam pikiranku. Kubisikan
Michael. “Michael, pakai kulup kamu
dan bungkusin kepala kontol aku
dong.” Michael menuruti permintaanku.
Setelah berusaha berulang kali
sepertinya agak susah dan ia sedikit
kesakitan. Akhirnya aku hanya
mengocoknya saja. Tak lama ia terlihat
ingin mencapai puncaknya. “Chard,
(nama aku Richard) aku mau keluar
nih.” Walau tadi kesusahan, ia
berusaha lagi untuk ‘menyenangiku’. Ia
mendempetkan kepala kontolnya
dengan punyaku lalu mengocoknya
sambil menarik kulupnya hingga
membungkus kepala kontolku. Walau
tidak sepenuhnya, akhirnya bisa sedikit
dan disitulah kulihat cairan putih yang
kental keluar dari kulupnya yang
setengah membungkus kontolku. Tak
lama ia menciumku lalu mengocok
kontolku dengan cairannya yang masih
hangat. “Chard, oh yeah…keluarin ya…
ayo…” Aku pun memuncratkan pejuku
dan mengenai dadanya sedikit. Kami
berbaring kelelahan.

Kondom

Kami ngobrol hampir 2 jam
lamanya (namanya Marvin), dan mata
kami tidak pernah lepas dari
pandangan masing – masing. Sesekali
aku memerhatikan dadanya yang
bidang dan lengannya yang berisi. Bisa
kupastikan bentuk tubuh dalamnya.
Tak lama setelah mengetahui apa yang
kusuka, “Karena kamu suka lukisan,
sekarang lagi ada pameran lukisan
orang loh di museum. Mau kesana?”
Tentunya tidak kutolak ajakan ‘kencan’
ini. Setelah keliling melihat lukisan –
lukisan itu, aku permisi ke wc sebentar.
Ia juga ingin kesana. Tak kusangka
begitu sampai di tempat kencing, ia
mendatangiku dan menciumku secara
langsung dengan permainan lidahnya
yang nikmat. “Apa tidak apa – apa di
tempat umum nih? Nanti ada orang
atau petugas gemana?” Tanyaku.
“Tidak apa apa koq. Disini jarang ada
yang masuk. Ah, bibirmu sexy sekali.”
Kesannya sambil menciumku kembali.
Ia lalu membuka celananya lalu
membuka celanaku. Kini aku mengerti
mengapa kondom yang ia sarankan itu
termasuk kecil…untuknya. Bagaimana
tidak? Ukurannya saja selain panjang
dan besar. Dari perkiraanku, aku yang
memiliki penis berukuran 14cm dengan
ketebalan lebih saja, ia kuperkirakan
sekitar 17cm dengan tebal setengah
kalinya dari aku. Tak kusabar ingin
kuoral miliknya. Ia punmengiyakan.
“Oh, enak banget oralanmu. Terusin,
Tom.” Kisahnya. Tanpa disuruhpun,
memang itu yang ingin kulakukan. Aku
mengitari kepala penisnya terus
menerus, tempat dimana daerah paling
sensitif miliknya, kemudian lidahku
beralih kebawah kebagian buah
zakarnya yang sudah dicukur halus. Ia
pun sedikit berteriak. Ia lalu menarikku
keatas dan berkata, “Kini, giliranku.”
Sambil memainkan penisku, aku
membuka kemejaku. Kehebatan
permainan lidahnya tidaklah kalah
hebat Pastinya… Mana mungkin orang
seperti Marvin tidak hebat dalam
permainan sex seperti ini? “Bagaimana
kita mencoba kondom yang tadi kamu
beli? Mau? Tanyanya. “Boleh saja,
dengan gel-mu ya.”Jawabku. Ia
mengambil gel mint yang baru ia beli
dan aku juga mengambil kondom rasa
extra mint yang aku beli. Bisa
kubayangkan seberapadinginnya
lubangku nantinya. Setelah
memakaikan gel pada penisnya yang
besar itu, aku memakaikan kondom
untuknya, dan kemudian mengolesi gel
lagi. Ia terlihat kedinginan dan semakin
bergairah. Sambil berterima kasih
karena membantunya, ia memutarkan
tubuhku dan menciumku. “Tahan ya.
Siap kan?” “Pelan – pelan ya. Kamu
punya terlalu besar sih.” “Tenang aja,
Tom. Kamu pasti akan menikmatinya.”
Dengan perlahan – lahan (maklum
belum pemanasan), ia mulai memasuki
penisnya. Aku bisa merasakan kepala
penisnya sudah masuk sebagian.
Sambil memainkan nippleku, ia
menenggelamkan seluruh penisnya ke
dalam lubangku. Aku sempat berteriak
kecil tapi ia langsung menciumku.
Tangannya yang satu tetap
memainkan nipple-ku, sedang yang
satunya lagi mengocok penisku. Ah,
aku sungguh bergairah dibuatnya.
“Enak kan, Tom? Apakah kamu
menyukainya?” “Aku suka banget. Ah,
enak banget gaya mainmu. Terusin…
terusin…” Kesanku. “Bisa kulihat dari
wajahmu. Ah Tom, aku ingin keluar
sekarang. Ah, aku keluar ya.” Dengan
cepat aku melepas penisnya dari
lubangku, membuka kondomnya lalu
mengocok penisnya. Ia pun
berejakulasi dengan semprotan sperma
yang banyak yang diarahkan langsung
ke dalam tempat pembuangan. Aku
terus mengocok penisnya hingga
sperma pada tetes terakhir. Ia kegelian
ketika aku berbuat demikian.
“Sekarang, apa kamu mau
memasukiku?” Tanya ia. “Tentu saja.
Kamu pasti akan keenakan juga deh.”
Yakin aku. Ia lalu membantu
melumaskan gel dan memasangkan
kondom pada penisnya. Secara
perlahan aku memasukan penisku
tepat pada sasarannya. Terlihat ia
sangat menikmatinya. Aku kemudian
memasukan semua batangku dan
memompa penisku. Ia berdiri sambil
menciumku. Dapat kurasakan betapa
ketat lubangnya itu. Penisku serasa
terjepit oleh lubang yang sangat kecil.
“Ah, aku mau keluar.” Kisahku sambil
mengocok penisnya yang telah tegang
kembali. “Keluarin aja di dalam, Tom.
Aku ingin merasakan hangatnya
spermaku dalam lubangku.” Jawab ia.
Seperti yang ia inginkan, tak lama aku
pun berejakulasi didalamnya. Aku
kemudian mengocok penisnya kembali
sambil memainkan nipple kirinya, dan
kini spermanya berhamburan di
sekeliling lantai. Penisku seakan
menjadi lebih terjepit lagi. Tak lama,
aku mencabut keluar penisku dari
lubangnya. Ia sangat terkekut melihat
banyaknya cairan sperma pada
kondom yang kukenakan. Kami bersih
– bersih (termasuk lantai yang berceceran sperma)

Dokter Q

Kumasuki tempat praktek dokter untuk
memeriksakan diriku. Setelah
mendaftar, ternyata saya merupakan
pasien terakhir. Akhirnya giliran saya
dipanggil juga. Setelah menyampaikan
keluhanku karena takut menderita
penyakit wasir, dokter mempersilahkan
saya masuk ke tempat pemeriksaan.
Kurebahkan diriku ke dipan tempat
pemeriksaan, dan membuka
pakaianku. Setelah memeriksaku
sebentar, akhirnya si dokter
menyuruhku membuka celana. Dengan
perasaan segan kubuka kancing dan
melorotkan celana sekaligus celana
kolorku. Setelah celanaku
kutanggalkan, sang dokter
menyuruhku mengangkangkan kedua
kakiku. Dengan menggunakan kaus
tangan karetnya, maka jari si dokter
mulai menusuk lubang anusku untuk
memeriksa apakah ada benjolan atau
tidak. Si dokter mulai memutar-mutar
www.ceritagay.uiwap.com dan memaju mundurkan jarinya di
dalam anusku. Tidak terasa kontolku
secara perlahan mulai berdiri. Kulirik
kebawah, si dokter mulai senyum-
senyum. Dan gerakan jarinya semakin
menjadi-jadi. Akhirnya kontolku berdiri
tegak dengan ukuran yang maksimal
yakni 18 cm. Si dokter bertanya dengan
iseng, apakah saya merasa keenakan?
Tentu saja pertanyaannya itu
membuatku malu sekali. Dengan pelan
saya mengangukkan kepalaku.
Sekarang gerakan jari si dokter mulai
bertambah cepat. Seakan - akan lupa
dengan tujuannya untuk memeriksa
kalau - kalau saya menderita penyakit
wasir. Saya semakin merasakan
sensasi keenakan ini. Tanpa bertanya,
tangannya yang satu mulai
mengenggam kontolku lantas mulai
mengocoknya. Erangan keenakan
mulai keluar dari mulutku. Tanpa dapat
kutahan lagi air maniku mulai
tersembur keluar begitu saja. Sambil
tertawa kecil, si dokter membalurkan
air maniku kedalam lubang anusku
dengan tetap menusuk-nusukkan
jarinya. Kupejamkan mataku sambil
mengerang - ngerang keenakan. Tanpa
kusadari, ternyata benda yang
sekarang masuk kelubang anusku
terasa agak besar dan membuatku
hampir menjerit kesakitan. Dengan
cepat kubuka mataku, dan kulirik
kebawah tubuhku. Nafasku tertahan
sebentar karena kaget melihat tubuh
bugil si dokter yang sangat kekar dan
dengan paksa memasukkan kontolnya
kedalam lubang anusku. Sambil
menjerit tertahan, saya mulai
merasakan tusukan demi tusukan
kontolnya memasuki anusku. Rasa
sakit bercampur enak semakin mejalari
lubang anusku. Setelah beberapa menit
si dokter menarik kontolnya keluar dan
merangkak kearah kepalaku sambil
tetap bermasturbasi. Dan akhirnya air
mani si dokter tersembur ke wajahku.
Kulihat kepuasan diwajah si dokter,
dan dia mulai menciumi bibirku sambil
menjilati air maninya serta
menelannya. Setelah puas, si dokter
menyuruhku bangun dan dia mulai
menunggingkan pantatnya sambil
memohon kepadaku untuk menyodomi
lubang anusnya. Tanpa basa - basi,
saya langsung bangkit kebelakang
tubuhnya dan mulai membenamkan
kontolku secara perlahan kedalam
anusnya. Kini suara erangan si dokter
mulai terdengar. Menit demi menit
berlalu dan air maniku tersemprot
kedalam lubang anusnya. Sebagian lagi
air maniku meleleh keluar dicelah-celah
pahanya. Setelah istirahat sejenak, si
dokter mengijinkanku memakai bajuku
kembali

My Boss

"Tom, tolong gantikan
jockeyku," tiba-tiba ia mengagetkan
aku lagi dengan permintaannya.
"Baik, Pak," kataku singkat saja.
Perlahan kutarik tali kecil CD-nya dan
tampaklah kedua pinggulnya yang
bulat dan ditumbuhi bulu dicelah
pahanya sampai kesekitar "asshole"-
nya. Lebat bulu-bulunya menghalangi
pandangan mataku untuk dapat
menikmati asshole-nya. Ah,
seandainya.. pikiran nakalku menari-
nari menggodaku. Segera kupupus
pikiran itu. Tapi aku tak kuasa
menahan laju gerakan otomatis
dibalik CD-ku, yang secara pasti
mulai tumbuh membesar. Akh, aku
harus menahannya. Karena
pinggulnya belum kubasuh, maka
dengan handuk hangat kubasuh
perlahan. Kurasakan ia
menggerakkan tubuhnya memeluk
guling dan menarik sebuah kaki
kanannya ke atas. Akh, tampaklah
asshole-nya yang kemerahan
menantang gairah nafsuku. Dan aku
terkejut manakala kudapati tatoo
kecil didekat asshole-nya bertuliskan
"Please.." yang tertutup oleh lebatnya
bulu-bulu tubuhnya. Membaca tatoo
tersebut membuatku mulai berani
bertindak lebih jauh. Kini usapanku
bukan lagi untuk membersihkan
tubuhnya, melainkan memberikan
rangsangan nakal di daerah yang
selalu menjadi daerah idamanku
selama ini.
Kuambil lotion dan kupijat dengan
teknik pijat gaya pijatan cinta yang
pernah kupelajari dari sebuah buku.
Kurasakan pinggulnya mulai bergerak
perlahan merespon gerakan
tanganku. Pinggulnya mulai terangkat
dan kudengar bibirnya memanggil
namaku pelan. Aku pun paham
isyarat itu. Kini pijatanku mulai
meluas ke bagian atas tubuhnya,
pundaknya, lehernya, bahunya dan
seterusnya. Lidahku dengan lihainya
memberikan rangsangan di belakang
telinganya. Ia mengerang dan
menarik leherku dan menciumku dan
melumat lidahku dengan ganasnya.
Bau alkohol sudah tidak terasa
olehku. Aku pun membalasnya
dengan tak kalah hot-nya. Ia
membalikkan tubuhnya dan
menarikku di atasnya. Kami
berciuman cukup lama sampai kami
hampir kesulitan bernafas. Aku lalu
bangun dan mulai membuka kancing
kemejaku. Ia tampak mengagumi
otot-otot tubuhku yang keras terlatih.
Kini aku berada di pangkuannya dan
kurasakan batang kemaluannya
mengarah ke atas menggesek
kemaluanku yang berontak ingin
bebas. Sekali lagi kami berciuman
dengan hot. Hanya desah nafas kami
yang terdengar di ruang itu diiringi
keringat yang banjir walaupun AC
ruangan itu amat dingin.
"Tom, aku butuh kau. Please, Tom," ia
merengek manja di teligaku.
"Tapi Mr. Ed.." ucapanku dipotongnya
dengan meletakkan sebuah jarinya di
bibirku.
"Jangan panggil aku begitu saat ini.
Panggil saja dengan "Sayang", Tom.
Edward ada di kantor saat ini, yang
ada saat ini adalah aku apa adanya.
Aku yang membutuhkan belaianmu,
kehangatanmu, tubuhmu, cintamu.
Lain tidak," katanya lembut.
"Lepaskan pakaianmu semuanya,
Tom. Aku ingin menikmatinya."
Perlahan aku turun dan kulepas
pakaianku. Kulihat tatap matanya
hendak melahapku. Ia menarikku
dan kuhampiri dirinya hingga kini aku
duduk di atas dadanya dan ujung
batang kemaluanku berada persis di
depan wajahnya. Kupandangi
wajahnya yang tampan dengan
lahapnya melumat batang
kemaluanku. Tak kusangka ia
berusaha menelan seluruhnya,
namun ia tiba-tiba "choking". Tampak
air mata mengalir di pipinya, mungkin
menahan rasa ingin muntahnya.
Kutahan wajahnya agar tidak
melalakukannya lagi.
"Tom, kau ingin menyetubuhi aku?"
tiba-tiba ia bertanya dengan lembut.
Aku menggeleng dan segera aku
beringsut melakukan manuver
lembut dengan memakai lidahku,
bibirku dan belaian tanganku yang
lembut mulai dari bagian atas
tubuhnya.
Amat perlahan sehingga aku
berulang kali mendengar namaku
dipanggilnya karena sensasi nikmat
yang dirasakannya.
"Tom, aku tak tahan. Tom.. Tom.."
Aku tak pedulikan itu. Yang ada
dalam pikiranku adalah kenikmatan
tertinggi buatnya dan buatku malam
itu. Berkali-kali ia mengangkat kedua
kakinya tinggi-tinggi dan membuka
lebar belahan pahanya untuk
memberi kesempatan padaku.
Namun kubiarkan saja, malah
kulakukan ciuman lembut dan gigitan
kecil di betisnya dan kakinya yang
berbulu lebat. Ibu jari kakinya kuisap
pelan dan lembut. Erangannya makin
menggila. Setengah jam kuperlukan
untuk menikmati keindahan
tubuhnya dan sekaligus
merangsangnya. Kubalikan tubuhnya
perlahan dan ia pasrah total. Dan kini
seranganku menjelajahi bagian tubuh
belakangnya. Kadang kugigit dan
kutarik bulu-bulunya dan ia
mengerang manja dan memanggil
namaku.
Lidahku kini mulai membelai asshole-
nya, dan diangkatnya pinggulnya
setinggi mungkin sehingga aku
dengan leluasanya menikmati lubang
idamanku. Kujulurkan lidahku ke arah
asshole-nya dan kugelitik tepi
lubangnya. Kusibakkan bongkahan
pinggulnya nan putih indah dan
kuremas, kugigit lembut.
"Gigit yang keras Tom. Keras, keras
sekali," pintanya.
Kulakukan permintaanya dan tampak
kulit lembutnya kemerahan jadinya.
"Nikmat Tom, terus Tom."
Tampak dia menikmati belaian
lidahku di lubangnya sambil terus
mengerang-erang.
"Tom aku nggak kuat, nggak kuaatt,
Tom."
Kubiarkan ia mengerang nikmat.
"Please.. Tom. Aku menginginkannya,
Tom."
"Aku ambil jelly dulu sayang," kataku
lembut.
"No, no, no! Aku ingin merasakannya
apa adanya. Please, Tom."
"Kau akan sakit nanti, sayang.."
Ia menggeleng sambil menatapku ke
belakang.
"Fuck me, please.." katanya.
"Ini akan lama sekali, bolehkan?"
tanyaku.
Ia menggumam. "Kalau kelamaan
nanti kutinggal tidur lho, Tom,"
katanya menggodaku.
Kini kuangkat sedikit pinggulnya
untuk memudahkanku memasuki
tubuhnya. Ia menurut dengan
pasrahnya. Batangku yang kehitaman
berurat kutempelkan di asshole-nya
dan siap menyerang. Kugeser-
geserkan dulu di sekitar lubangnya.
Ia menggerakan pinggulnya berusaha
mencari glans-ku dengan tak
sabarnya. Kumainkan agar dia
penasaran.
"Please, please, fuck me..Jangan lagi
kau sisksa aku, Tom."
Setelah puas melihatnya menantiku,
mulailah penetrasi batang
kemaluanku.
Ternyata sulit ditembus, dan ia
kesakitan.
"Teruskan Tom, aku pasrah padamu."
Kulakukan penetrasi lagi dan kini
glans-ku yang merah maroon lenyap
dalam tubuhnya. Kulihat ia menggigit
bantal keras-keras dan keringat
keluar bagai banjir di
www.ceritagay.uiwap.com
punggungnya.
"Kau kesakitan sayang. Aku nggak
mau menyakitimu, Say.." kataku
menggodanya.
"No, please. Fuck me, do'nt stopping
fucking me, Tom."
Seiring dengan berakhir ucapannya
kubenamkan dengan keras seluruh
batangku. Ia teriak keras kesakitan.
Tampaknya ia tak menyangka
serangan yang mendadak.
"Go, go, go, Tom."
Dengan keras kukeluar-masukkan
batangku berkali-kali dan kulihat
batangku kini mengkilat indah.
Kuciumi lehernya dengan lembut
sambil kuhentakkan terus-menerus
pinggulku ke arahnya dan ia tidak
mungkin menghindarinya karena
pinggangnya kupegangi erat-erat.
Kini kami berganti posisi ia
menghadapku dan tusukan kerasku
berlanjut. Kusetubuhi lagi tetap
dengan keras dan terus-menerus. Ia
mengerang-erang kadang teriak
sambil menarik-narik rambutnya.
"Tom, oh thanks Tom.. More, more..
please.."
Kurasakan spermanya berhamburan
ke perutku, dadaku dan perutnya.
"Tom, habis sudah spermaku."
Ia menunjukkan dua jari tangannya
sebagai tanda ia mencapai puncak.
"Masih lama Tom?" tanyanya.
"Aku lelah sekali, tapi nikmatnya
nggak dua."
Aku senyum saja sambil terus
mengacungkan batangku di asshole-
nya. Kadang aku perlambat
seranganku sambil kukecup dalam
bibirnya.
"Masih lama, Tom? aku ketiduran lho
nanti," katanya.
"Boleh aku melanjutkan Sayang?"
tanyaku.
Ia mengangguk.
Aku baru tersadar dan tidak tahu
kalau Mr. Edward sudah tertidur,
karena sayup-sayup kudengar
dengkur halusnya saat aku masih
melakukan serangan bertubi-tubi.
Aku tak tahu bila ia tertidur karena
saat itu sebuah kakinya kuangkat
dan ia dalam posisi miring ke kiri.
Aku tidak peduli karena ia sudah
memberiku izin. Dan aku masih dapat
merasakan remasan asshole-nya
pada batangku sebagai pertanda
dalam tidurnya pun ia masih
merespon serangan rudalku. Cukup
lama aku menari di dalam tubuhnya,
sampai aku mulai merasakan lahar
spermaku akan keluar.
"Sayang, terimalah hadiahku ini.
Ohh.."
Lega rasanya saat spemaku keluar
dan rasanya aku tidak di bumi.
Kucabut segera batangku yang masih
mengeras dan segera kuselimuti
tubuhnya dengan selimut tebal
setelah sebelumnya kukeringkan
keringatnya yang bak banjir itu hari
menjelang pagi. Kulihat bibirnya yang
indah tersenyum kecil.

Tentara

Tanganya yang kanan tampak
mengurut selangkangannya.
Gwe lalu duduk disebelahnya.
“bagus ya?” tanya gwe.
“eh iya,” katanya salah tingkah.
“abang nganceng ya?” tanya
gwe sambil tangan gwe meraba
selangkangannya.
Si abang tentara ini hanya
tersenyum, lalu gwe mulai lebih
meremas kontolnya yang
sekarang gwe rasa udah
nganceng bener. Tanpa gwe
duga, si abang tentara ini
merebahkan tubuhnya di
ranjang dan dengan majalah itu
menutupi wajahnya. Gwe
nganggap ini sebagai tanda kalo
dia rela diapain ajah kontolnya
agar dia puas. Gwe lalu berlutut
dilantai diantara dua kakinya
dan membuka resleting
celananya. Dan kontolnya sudah
menggunung dibalik celana
dalamnya yang sudah mulai
basah oleh cairan precumnya.
Gwe lalu menjilat gundukan
kontol itu dan si abang tentara
melenguh nikmat. Gwe lalu
menurunkan celana dalamnya
dan kontolnya langsung
ngancung berdiri tegak
sepanjang 15 cm dengan
diameter 5cm. kontolnya sudah
bersunat dengan kepala
kontolnya pink mengkilat karena
basah oleh precum.
Gwe sedot kepala kontolnya dan
dia menggelinjang sementara
desahan nikmat terlontar dari
mulutnya. Gwe lalu mulai
mengisap kontolnya sementara
lidah gwe menyapu kepala
kontol dan lobang pipisnya. Dia
meminggirkan majalah dari
wajahnya dan memandang gwe
yang sedang asik memuluti
kontolnya.
“iseeepppp teruss homo!! Yeah!!
Kebetulan gwe udah 5 bulan
nggak ngentot sama bini gwe!!
Yeaahhhhh!! Iseeppp !” katanya
meracau.
Wah! Straight, tentara, married
dan udah lama nggak ngentot!
Pantesan pasrah gwe sepong.
Gwe jadi tambah bernafsu
menyepong kontolnya. Sampai
akhirnya dia menghentikan gwe.
“belom keluar bang,” kata gwe
protes karena pengen banged
gwe nelen peju tentara.
“buka baju loe! Gwe mau
nyodomi loe!” perintahnya
dengan tegas. Ketentaraannya
mulai keluar.
Gwe hanya tersenyum, gwe
melepaskan semua baju gwe lalu
melemparkan baby oil dan
kondom ke dia.
“olesin ini dulu ya bang terus
pake kondomnya,” kata gwe.
Lalu berbaring dipinggir ranjang
dengan kaki mengankang
terangkat. Gwe pengen dientot
sambil memandangnya beraksi.
Dasar tentara straight yang
belom pernah nyodomi. Dia
mengira lobang pantat sama
dengan lobang vagina. Setelah
memakai kondom dan
mengoleskan baby oil dia mulai
menyodok kontolnya langsung
dan semuanya terbenam ke
pantat gwe. Gwe berseru
menahan sakit. “pelan bang!”
Si abang tentara nggak
menggubris gwe, dia lalu dengan
gerakan cepat mulai mengentot
gwe. Mulutnya meracau nikmat
dan matanya terpejam. Biar udah
lima bulan nggak ngentot
ternyata si abang ini masih bisa
bertahan ngentot lama. 20 menit
kemudian dia baru menembakan
pejunya.
Akhirnya gwe sms nyokap gwe
kalo gwe lebih baik di rumah
ajah sekalian nungguin rumah.
Dan yang nyokap gwe nggak tau
kalo gwe juga ditungguin dan
dientotin sama abang tentara ini
semalaman suntuk. Dan akhirnya
gwe kesampean juga nelen peju
tentara.

Artis Dangdut

Tanganku memegang
pundaknya, dan kemudian mulutku
langsung mendarat di bibirnya. Aku
cium dengan ganas, dan dia
membalasnya. Kami berciuman dengan
penuh gairah. Ternyata laki-laki
tersebut sudah lihai dalam bercinta. Tak
lama kemudian, ia mulai membuka
kancing bajuku satu demi satu. Saat
dadaku sudah terbuka, ia mengulum
puting susuku. “ough...” birahi mulai
bergejolak. Laki-laki itu mengulum
putingku dengan mulut dan lidahnya,
dan sesekali menghisapnya dalam-
dalam. “ough...shit!!” erangku. Puas
dengan dadaku. Kami kemudian
bertukar posisi. Sekarang aku yang
bersandar pada batang pohon. Dengan
pakaian yang masih melekat di
tubuhku, meskipun kancingnya sudah
terbuka, aku berdiri dan bersandar
pada pohon. Laki-laki itu lalu jongkok
tepat di depan selangkanganku.
Dengan sedikit menggoda, ia meraba-
raba kontolku yang masih terbalut
celana seragam. Ia meraba-raba pelan,
lalu ia membuka sabuknya dan
resleting celanaku. Celana dalam
warna putih merek GT-Man nampaklah
sudah. Wajah laki-laki itu semakin
nafsu saja. Tanpa basa-basi, ia lalu
melorotkan celana dalamku dan
membukanya. Otomatis menjulurlah
kontol warna coklatku yang berukuran
11an cm saat masih tidur. “aku suka
kontol polisi” kata laki-laki itu dengan
nada manja. Ia memegang batang
kontolku dan mulai mengocoknya
pelan. “oh yeah...” aku merasakan
kontolku yang mendapat sensasi lebih.
Kocokan tangan laki-laki itu dikontolku
praktis membuat kontolku menegang
sedikit demi sedikit. “ups...gedhe
banget! Kontol polisi emang yahud”
kata laki-laki itu saat melihat kontol
tegangku yang berukuran sekitar 18an
cm. Ia sepertinya semakin
menyukainya. Laki-laki itu lalu
melorotkan celanaku hingga ke lutut.
Kontolku sekarang sudah terbebas. Ia
mainkan buah pelernya, dan
memainkan juga bulu-bulu jembutku
yang lebat.Akhirnya ia menggunakan
mulutnya juga. Mulanya ia menjilati
seluruh bagian kontolku, mulai dari
buah peler, batangnya sampai bagian
kepala. “ough shit!!! Ough...” aku mulai
menggerang lagi. Jilatan-jilatannya
sangat memuaskan. Kontolku seperti
dimanjakan dengan lidahnya. Setelah
puas dengan menjilati, laki-laki itu
memasukkan batang kontolku ke
dalam mulutnya. “arghhhhh....” aku
menggelinjing saat kontolku mulai
masuk di dalam mulut. Ia
memasukkan dan mengeluarkan
kontolku di mulutnyadengan kecepatan
sedang. Sensasi kenikmatan yang
kurasakan semakin lama semakin
meninggi. Aku sampai menggerakkan
pantatku majumundur supaya
mendapat kenikmatan lebih. Aku
mengocok kontolku dengan
menggunakan mulutnya. “ough..ough...”
aku terus mendorong-tarik pantatku
agar kontolku keluar masuk dari
mulutnya. Sesekali ia menyedot
kontolku saat berada di dalam mulut.
“Ougggggggghhhhhhhh....” aku tak
tahan dengan rasa nikmat yang
mendera saat ia menyedot kontolku di
mulutnya. Mulut laki-laki itu benar-
benar lihai. Buah pelerku pun masih
saja dimainkannya dengan jemarinya.
“sedot..terus...ough...” erangku. Kadang
giginya menyentuh kontolku, memang
sakit, tapi itu hanya sebentar karena
setelah itu kenikmatan lagi yang
kurasakan saat kontolku berada di
dalam mulutnya. Laki-laki itu mengoral
tidak terlalu lama karena yang aku
inginkan adalah mengentot pantat. Aku
lalu memintanya menghentikan
aksinya mengoral kontolku dan
memintanya berdiri. Lalu aku minta ia
melorotkan celananya. Celananya
sudah melorot ke bawah, bisakulihat
kontolnya yang bergoyang-goyang
dengan ukuran yang tak terlalu besar.
Aku pegang kontolnya, lalu kuremas.
“ough...” ia menggerang saat aku
mainkan kontolnya dengan sedikit
kasar. Aku mencium bibirnya sekali
lagi. Tubuh kami saling berimpitan
dengan mulut yang saling berpagutan.
Aku memegang kontolnya, dan laki-
laki itu juga memainkan kontolku.
Kemudian, aku minta ia berbalik, dan
menungging dengan berpegangan
pada batang pohon. Aku menyasar
lobang pantatnya. Saat ia sudah
menungging,bisa kulihat jelas lobang
pantatnya yang berwarna merah. Di
sekitar lobangnya tumbuh beberapa
bulu-bulu halus. Aku memberikan
pemanasan dengan menggunakan
jariku. Kumasukkan jari telunjukku ke
dalam lobangnya. “argh....” laki-laki itu
menggerang saat kumasukkan jariku
ke dalam lobangnya. Kumainkan
sedikit jariku saat berada di dalam.
“arggghhh...” erang laki-laki itu sambil
menggoyangkan pantatnya, mungkin
karena rasa akit dan nikmat yang ia
rasakan. “fuck me please....” pinta laki-
laki itu yang sepertinya sudah gatal.
Aku pun mencabut jariku dan
menyiapkan kontolku dengan
mengocoknya agar menegang
sempurna. Dan saat sudah tegang
sempurna, aku arahkan ke lobang
pantatnya. Tidak langsung kumasukkan
tetapi aku kugosok-gosokkan di
pantatnya terlebih dahulu.
“ah...masukkan saja, ayo...” laki-laki itu
sudah tidak sabar. Aku pun langsung
memasukkan kontol 18 cm punya ke
dalam lobang pantatnya. Bless...
“oughhhhhhhh...........” laki-laki itu
menggerang keras karena penetrasi
awal yang aku lakukan. Tidak terlalu
sulit bagiku untuk mengentot
lobangnya karena sepertinya ia
sudahsering dikentot. Aku masukkan
dalam-dalam, dan saat sudah di dalam
aku goyangkan pinggulku. “ohhhh....”
kami menggerang bersama-sama. Aku
tarik lagi kontolku, lalu kumasukkan
lagi. Ku pegang buah pantatnya.
Semakin lama, gerakan pinggulku
makin cepat.
“ough..ough...a*jing..a*jing..” aku terus-
terusan mengumpat karena rasa
nikmat yang datang. Kontolku keluar
masuk lobang pantatnya tanpa
halangan apapun. “ough..ouh..lebih
dalam...ough....” erang laki-laki itu yang
juga merasakan nikmat. “ough
yeah..fuck you...ough yeah...” aku
mengentotnya dengan seragam yang
masih menempel di tubuhku.
“argh..argh...kentotanmu enak banget.
Aku suka kontolmu! Ough...” kata-kata
laki-laki itu semakin memacuku untuk
terus mengentot lobang pantatnya.
Laki-laki itu sendiri menerima
kentotanku sambil mengocok
kontolnya sendiri dengan tangannya.
“ough..ough..ough....” aku terus
memacu gerakan pinggulku. Keringat
keluar dari tubuhku dan tubuhnya
meskipun sebenarnya hawa dingin
mendera tubuh kami.
“argh...argh...terus!kontol polisi emank
oke!ah...” laki-laki itu menggerang
keras tanpa takut ada orang yang
mendengar. Tapi,suara musik dangdut
menelan erangannya sehingga tidak
ada yang mendengar.
“ough..ough..a*jing!a*jing!ough....” aku
mempercepat kentotanku. Disisi lain,
kontol laki-laki itu sudah mencapai
klimaks.
“ough..ough..oughhhhhhhhhhh..” laki-
laki itu menggerang sekeras-kerasnya
saat kontolnya mengeluarkan pejuh
kental dari kontolnya. Pejuhnya
muncrat dan berceceran di tanah.
“ough..ough...” ia mulai mengatur
nafasnya sembari masih menerima
kentotan dariku. “ough..ough...come
on..ough...” aku memaju-mundurkan
pantatku. Kontolku keluar masuk dari
lobangnya. “argh..argh....lebih dalam...”
laki-laki itu menggoyangkan
pinggulnya sehingga kontolku
mendapat tambahan sensasi.
“yeah...ough...ough...” hingga akhirnya
aku akan merasakan klimaks. Aku
memacu entotan semakin cepat.
“ough..ough..ough...” dan akhirnya..
“oughhhh..oughhhhhhhhhhhhh...” aku
menarik kontolku dari lobang pantat,
lalu kukocok sebentar
hingga..crot..crot...crot...
“arghhh................” aku mencapai
klimaks. Pejuhku muncrat mengenai
pantatnya. “ough..ough...” aku mencoba
mengatur nafas dan menikmati sisa-
sisa rasa enak. Kontolku muai kembali
keukuran semula. Laki-lakiitu
mengubah posisi. Ia kembali jongkok
dan sekali lagi menjilati kontolku. Ia
ternyata menjilati sisa-sisa pejuhku.
Laki-laki itu menggunakan lidahnya
untuk melakukan itu semua. Setelah
semua selesai, aku langsung
membenahi pakaianku. Kunaikkan
celanaku dan kukancingkan bajuku
lagi. “terima kasih ya. Sudah lama aku
ingin ngentot dengan polisi, dan
akhirnya baru saja terwujud. Gak
nyangka, polisi lebih hebatdari yang
kubayangkan” kata laki-laki itu sambil
membenahi pakaiannya. Dan tanpa
bicara apapun, aku langsung
meninggalkannya setelah selesai
membereskan pakaianku.

Boss

Pemandangan yang begitu indahpun
telah ada dihadapan ku, dia bugil
dengan gagahnya. Ku lihat dia begitu
sexy dan macho, dengan warna kulit
yang maskulin. Akupun kembali
kekursi tempat dudukku semula,
sambil mendekatkan kursi itu ke meja.
Kini aku berhadapan langsung dengan
gundukan itu, aku remas dalam –
dalam. Ku pelorotkan CD warna biru
tua itu dengan pelan tapi pasti, tampak
sebuah benda keras telah menjulang
dengan kokohnya, bulu yang tak
begitu lebat (mungkin baru diservis
dalam beberapa minggu terakhir),
kepala yang merah marun, dengan
urat – urat yang begitu mempesona
tampak kehijauan, dengan panjang
lebih kurang 17 cm, diameter yang
lumayan menyesakkan jika berada
didalam mulutku. Owh! sebuah benda
yang begitu perfect bagiku (inilah yang
selalu aku khayalkan). Ku dekatkan
bibirku sampai menyentuh kepala yang
kontolnya. Dia hanya bisa mendesah
saat aku mulai menyepong kontolnya
dengan bibirku sexy (banyak yang
bilang begitu), aku jilati mulai dari
bagian ujungnya hingga pangkalnya.
Aku melihat dia begitu menikmatinya,
sampai memejamkannya matanya.
Oh…oh…oh….akh…akh…teruskan Ndre,
teruskan…..!

Aku mulai memasukkan Kontolnya
kedalam mulutku, benar saja mulutku
begitu sesak saat kontol itu coba aku
telan semuanya. Aku lakukan gerakan
demi gerakan dengan berirama, Ku
manjakan kontolnya dengan hisapan –
hisapan lembut mulutku, tak lupa ku
permainkan lubang kencingnya, dia
tampak keenakan. Dia mulai
menjambak rambutku dengan lembut,
akupun semakin bernafsu, segera aku
percepat gerakan mulutku. Terus dan
terus sampai ku percepat laju kendali
ku. ”Owh…akh…enak Ndre…..teruskan…
hisap lagi…lebih dalam lagi…
ayo…”Celotehnya semakin membuat
aku bernafsu. Sampai
akhirnya…..aarrrgh……ho….owh…..Ndre!
….aaa..ak..akk….aku…………………
Crooott…crooott…crooot….Dia menekan
kontolnya dalam – dalam, hingga aku
tersedat saat Kontol itu masuk sampai
kekerongkonganku, memuncratkan
spermanya kedalam mulutku. Mulutku
pun terasa hangat saat cairan itu
tumpah dari tempatnya dengan begitu
kerasnya. Aku bertahan dengan situasi
itu dalam beberapa menit, hingga
Kontol itupun melemas. Aku baru sadar
bahwa aku telah menelan spermanya
begitu banyak. Ternyata rasanya enak
juga. Aku kocok – kocok dengan pelan
kontol gede itu walaupun perlahan
melemas. Aku jilati sisa – sisa
spermanya, dia menggelinjang,
mungkin geli..Hm…aku suka itu…Dia
begitu kelelahan tersenyum puas. Tapi
aku belum puas, aku menginginkannya
lagi, dan juga aku belum merasakan
apa – apa. Segera aku rangsang dia,
dengan cara berdiri dihadapannya,
membuka semua pakaianku hingga
yang aku tinggalkan hanyalah CD
coklatku. Aku berlalu darinya,
mendekati kursi kebesarannya, dia
hanya menoleh, tapi segera aku tarik
tangannya agar ia mengikutiku, dia
hanya menurut saja. Aku dudukkan dia
dikursinya. Posisinya sekarang
bersender kekursinya dengan paha
terbuka. Tampak kontolnya masih
melemas, akupun berinisitif
menyentuhnya, meraba, meremas dan
menciumnya secara perlahan, benar
saja kontol itupun berangsur – angsur
berdiri, aku mendekat dan duduk
dipangkuannya. Aku kecup dia kembali
sambil aku raba – raba dadanya yang
bidang penuh bulu – bulu halus itu. Tak
banyak suara diantara kami, hanya
desahan yang penuh nafsu. Aku
gesekkan pantatku, perlahan tapi pasti.
aku mulai merasakan ada sesuatu
yang bergerak ingin bebas dari
pantatku. Aku mendesah….ia pun tak
mau kalah….Pantatku diremasnya,
bibirku semakin dalam menerima
lidahnya yang liar, aku kesulitan
bernafas, tapi sepertinya di mengerti,
maka diapun memakai cara yang slow.
Aku goyang – goyangkan pantatku
dengan mesranya, rambutnya aku
jambak supaya menambah kesan
erotis, semakin keras desahan kami,
kami semakin bergairah. Akupun tak
mau berlama – lama lagi, aku lepas CD
kesayangan ku itu, aku mencoba naik
kepangkuannya lagi dengan
memegang kontolnya. Perlahan ku atur
pantatku turun menyentuh kontolnya
yang begitu tegang, tak lupa kontolnya
aku lumuri dengan ludah ku yang ku
kumpulkan saat kami berciuman dan
tak lupa cairan precum ku juga sebagai
tambahan pelumas. Pelan tapi pasti
lubang anusku mulai dimasuki barang
itu, dan…..aaarrghh…owh….akh….
terus…terus…dan terus…….blesss!
Akhirnya…….Aku menghela nafas
panjang, dan sejenak istirahat
mengatur posisi kontolnya dalam
anusku. Walaupun aku sedikit meringis
menahan kesakitan, tapi itu tak
berlangsung lama. Aku pejamkan
kedua mataku, aku berusaha enjoy
dan rilex…..Dan benar saja aku begitu
menikmatinya setelah aku naik
turunkan pantat ku dengan irama yang
beraturan, arrgh…arghhh…owh..enak
Pak…..ayo Pak…Please!, rintihku dengan
nakal. Dia pun begitu menikmatinya
sambil merem – melek. Jari tengahku
yang kanan aku masukkan
kemulutnya, sedangkan yang kiri asyik
melintir puting susunya. Dia begitu
menikmatinya. Posisi kami sama –
sama aktif, jika aku kelelahan
menggenjotnya, dia yang
menggantikannya, dengan posisi aku
menahan tubuhku, dan dia menggenjot
pantatku
dari bawah, sensasi yang
begitu nikmat! Saat itulah aku peluk
tubuhnya erat – erat, daun kupingnya
aku gigit dengan lembut dan mesra,
bosan yang kanan aku pindah ke kiri.
Ada kenikmatan yang begitu dahsyat
yang aku rasakan. Kami saling
menggenjot dengan ambisi nafsu yang
bergelora. Suara rintihan, desahan dan
bunyi kursi pun mewarnai untuk ikut
berperan dalam percintaan kami
hingga mendekati puncaknya aku
menggigit bahunya dan….dan
akhirnya…….”Pak…aa…akk…
aku……!”,ah…..owh..owh..owh…
yes…….yeah!
Spermaku muncrat
ketubuhnya(dada), begitu banyak,
bahkan sampai juga ke lehernya….aku
lemas, terbaring ditubuhnya,
merasakan denyut jantungnya yang
mulai tak beraturan. Selang beberapa
detik kemudian dia peluk erat tubuhku,
membuat aku sedikit kaget
dan….“aarrgghhh……
Andre…..Owh..owh….yeah…ah…
ah..ah..ah,….oh…yes…owh…yeah…
owh…..aa…aku….ke..luarr!
akh…….Andre…!
aarrrghh…. Terasa
dinding dalam anus ku seperti
ditembak, beberapa kali rasanya, bibir
anusku pun berkedut semakin rapat
menjepit kontolnya yang begitu ereksi.
Deru nafasnya memburu tak beraturan.
Saat
itulah aku sambut bibirnya
dengan lidah ku, disela –sela
kenikmatannya, aku permainkan
lidahku didalam mulutnya, menyusuri
rongga mulutnya yang hangat akan
nafasnya yang tak karuan. Selanjutnya
sperma yang menggenangi dadanya
pun aku sapu dengan lidahku dan juga
dengan telapak tanganku, ku jilati
sampai kering, aku gigit dengan lembut
puting
susunya yang menegang
menahan kenikmatan, ku kulum lagi
jari – jari tangannya nya dengan liar.
Menggenjot pelan penuh kenakalan.
Dia hanya memejam matanya saat
aku memperlakukannya begitu.
Perlahan aku lepaskan barang yang
menyesakkan dalam lubang
kenikmatanku itu, kemilau penuh sinar
yang ku lihat kontol itu diselimuti oleh
sperma yang membawa wangi yang
khas bagiku. Aku tersenyum begitu
puas, akhirnya aku bisa mendapatkan
sosok idola yang aku khayalkan
selama ini. Bisa bercinta dengannya,
memuaskannya sampai dia
kewalahan. Aku tersadar ternyata
permainan kami cukup lama
(bayangkan saja aku pulang kerumah
menjelang shubuh). Aku senang,
bahagia karena semenjak kejadian itu
aku nggak merasa takut lagi
dengannya.

Pangeran

Dia mendekapku erat,bau
parfum dan badannya membuatku
lena,aku berusaha meronta tapi dia makin mendekapku dan mengunci
kedua tanganku di belakang
punggungku. Ohhh…iannn….desahnya
sambil menciumi leherku. Napasnya
hangat membuatku terhanyut,aku
tidak munafik aku mnginginkannya.
Aku sadar,ini rumah sakit,siapa saja
bisa datang tiba-tiba. Dengan sekuat
tenaga aku meronta,menggelengkan
kepalaku,Farid masih tetap menciumi
dan menjilati leher dan kupingku. Aku
setengah berteriak “Fa-it!!!”. Dia
sadar,”Mmm…Maaf…maaf ian,aku…
aku…” Diapun gugup. “Ya udah,gak
papa kok”. Aku sok bijaksana,padahal
aku memang menyukainya,kalau saja
bukan di rumah sakit pasti aku
serahkan smuanya. Papa Farid sudah
sembuh dan sudah bisa
pulang,Faridpun juga sudah mulai
sekolah. Sekarang dia baik padaku,aku
snang. “Yah…hujan,sialan!!! Omelku,aku
berteduh di halte. “loh ian,ayo naik ke
sini”. Kata Farid dari atas motornya.
“Gak usah it,aku nunggu di sini
aja,nanti juga bentar lagi Bisnya
datang”. “Ian,aku gak suka kamu
kayak gitu,aku berniat baik sama
kamu tapi kamu nolak!!!”. Wajah
tampannya dibuat pura-pura ngambk.
Lucu bgt dan ngegemesin. “Ya
udah,deh”. Kataku sambil naik ke
motornya. “Inilah kamarku…”,katanya
setelah sampai ke kamar rumahnya,dia
tidak
langsung mengantarku pulang
tapi mengajak aku ke rumahnya.
“Kamu basah kuyup,nih
handuk,keringin badanmu
dulu”,katanya sambil melempar handuk
dan
pakaian bwt ganti. Aku sedang
bugil di kamar mandinya untuk
mengeringkan badan dn mengganti
pakaian,tapi tiba-tiba tangan kokoh
memelukku dari belekeng dan leherku
dijilat dan digigit-gigit lembut.
“Ohhh…….iannn…..ohhhh…..aku jatuh
cinta sama kamu sayang…..” Akupun
tidak bisa menolak karna dia
memelukku sangat erat. Aku juga
tidak akan menolak atau bertanya
bagaimana bisa dia jatuh cinta
padaku,bukankah ini yg aku inginkan
selama ini? “Mmm….iya….uuuhhh….geli
ittt…”,balasku. Fa-it menuntunku ke
ranjangnya dan ternyata dia juga
sedang bugil. Kami berciuman sambil
berdiri di tepi rnjang,terus berciuman
dan berpelukan sangat erat. Farid harus
agak
membungkukkan badannya
karna dia lebih tinggi dariku. Aku
melepaskan ciuman dan mulai
menjelejehi lehernya dan telinganya
dg lidahku,aku pelintir punting
dadanya,dia mengeluh. Aku semakin
rakus mengenyot puting dada kirinya
sedangkan dada kanannya aku elus-
elus dan kucubit,begitu keras dan
kenyal. Aku terus turun menjilati
perutnya yang rata hingga sampai ke
penisnya yang berdiri tegak di tengah
rerimbunan jembutnya. Ohhh…aku
menelan ludah. Penisnya yang selama
ini hanya bisa aku bayangkan
sekarang nyata ada di depan mulutku
dan lebih besar,lebih panjang dari yg
aku bayangkan. Aku
menjilat,mengulumnya dengan rakus
sedangkan kedua tanganku meremas-
remas pantatnya yang montok dan
kudorong-dorong supaya penisnya bisa
lebih dalam masuk ke
kerongkonganku.
“Hhhooohhhh…….ahhh…..terussss……
iannn…sayang….nikmati
terus,cuma
untuk kmu sayang…..Owww….” Diapun
menggenjotkan maju mundur penisnya
keluar
masuk mulutku,agak lama,aku
telan semua precumnya yang nikmat.
Sampai tiba-tiba dia mencabut
penisnya dan menghempaskanku
terlentang ke atas ranjangnya yang
empuk. Farid menyerangku tanpa
memberiku kesempatan untuk
membalasnya. Bibirku dilumat dengan
liarnya,tangannya mengocok-ngocok
penisku yang tegang dari tadi. Farid
melepaskan ciumannya,sekarang dia
menggigit-gigit leherku dan
menjilatnya,aku hanya bisa meremas-
remas rambut harajukunya.
“Ooohhhh…..Fa-ittt….hahhhh……
uhhhh…..”,aku
mendesah tak karuan.
Farid melepaskan semuanya dan
berbisik “Ijinkan aku membuktikan
cintaku sayang….aku ingin memberikan
semua yang aku punya untukmu”. Dia
mengangkat kakiku dan
menyandarkannya ke bahunya yang
kokoh. Dia lumuri lubang duburku
dengan ludahnya lalu melumuri
penisnya pula. Dia kembali
menciumiku,melumat bibirku lalu
berbisik lagi “Tahan ya sayang…dan
rileks aja” Setelah itu dia menusukkan
batangnya yang 15cm panjangnya tsb
ke lubangku. “awwww….sakit ittt….”
bisikku. Farid tetap menciumiku dan
menghentakkan genjotan perdananya
hingga batangnya semuanya masuk ke
lubang
duburku. “Ooohhhh……”
desahnya menikmati kehangatan dan
jepitan anusku. Farid berhenti sejenak
memberi waktu bagi lubang duburku
untuk relaksasi. Setelah itu dia
melakukan aksi sorong tarik dengan
kuat namun lembut,sakitnya tidak
dapat kuungkapkan dengan kata-kata.
Aku dapat rasakan Farid menusukkan
penisnya dg cepat dan menariknya
dengan pelan-pelan. “Kamu kesakitan
sayang?” bisiknya. Belum sempat aku
menjawabnya,lidahnya sudah
menerkam mulutku lagi. Aku hanya
bisa merangkul lehernya sambil
bercucuran air mata karna rasa sakit.
Semakin lama semakin berkurang rasa
sakitku,bahkan berganti menjadi
kenikmatan yang tiada tara. Akupun
meremas-remas pantatnya yang
bergerk maju mundur secara constant.
“Oooohhh…..ahhhh…..Aku cinta kamu
ian,ooohh…lubang pantatmu sempit
bgt….nikmat bgt…” dia mendesah dan
meracau tak karuan di leherku.
“Ooohhh….yeach….genjot terus itt…
sayang….hajar aja lobang
pantatku….aku cinta kamu….ohhh…fuck
me….fuckkkk!!!!” balasku meracau
memberinya semangat. Setelah
menggenjotku begitu lama aku
rasakan genjotannya semakin
liar,buas,dan makin cepat. Batangnya
juga makinmembengkak di dalam
duburku. Di luar hujan bertambah
lebat,kami semakin terlarut dalam
permainan,Farid nampak begitu gagah
dan mempesona. Poni harajukunya
berayun-ayun,sesekali dia
tersenyum,matanya menatap tajam
mataku yang sayu. Aku hanya bisa
memainkan jari jemariku di tubuh
sexy-nya untuk membuatnya senang.
Akupun sudah tidak bisa menahan lg
genjotan Pangeranku yang tampan
dan hot ini,geselan penisku dengan
perutnya membuat penisku makin
tegang dan berdenyut-denyut siap
memuntahkan air mani.
“Ohhh….ittt….aku mau keluarrr….aku
gak tahannn….lagi ittt…”
“Mhhh….keluarin aja sayang…..aku
tunggu kok….” CRRRROOOOOOTTTTT……
CCRRRROOOOOTTTTT…..
CCCRRROOOTTTT……!!!!!!!!
air maniku
menembak-nembak ke perutnya dan
juga ke perutku. Farid berhenti sejenak
untuk menjilati air maniku di perutku
kemudian melanjutkan lagi
perjuangannya untuk membawaku ke
surga dunia. Puncak destinasi gairah
kami akhirnya tiba,aku terus
mengkemutkn duburku untuk
membuatnya semakin
terjepit,ayunannya semakin cepet dan
lebih cepat dari sebelumnya.
“Ohhh….ahhhh…..sayang….aku mau
keluar….aku mau keluarin di dalam
pantat kamu….aaarrrggghhhh…..”
CCCRRROOOOTTT……
CCCCRRRROOOOOOOOTTTTTTT………..
CCCRRRROOOOTTT……..
CCCCRRRROOOOOTTTT……
CCCCCRRRROOOOOTTTTT…….!
Farid
memelukku erat-erat dan menggigit
leherku saat rudalnya sibuk
menembaki dinding ususku dengan
cairan surganya yang kental,panas,dan
membanjiri ususku. Ooohhh….aku puas.
Farid
masih tetap menusuki duburku
yang sudah licin dengan goyangan
yang lebih lembut semakin lembut dan
akhirnya berhenti. “Aku gak mau
lepasin dari dalam pantatmu gak papa
kan sayang??? aku nyaman di dalam
sana” “Mmmmhhh….gak papa
sayang….aku juga suka” Kami
berciuman lagi,Farid menjilati dan
menggigit-gigit lembut leherku
lagi,akupun hanya bisa merangkul
lehernya dan meremas-remas
rambutnya sebelum akhirnya kami
terrtidur pulas. Farid masih
menindihku,kami tertidur dengan posisi
seperti itu dan batangnya yang sudah
mulai mengecil masih tertanam di
duburku.

Kekasih

kini aku bisa meremas
remas kekasihku yang tampan ini.
oh, memang bibirnya itumakin
membuatku gemas...malam ini akan
ku beri setiap tetes cairan di
kantong zakarku ini baginya dan akan
kukuras isi testisnya juga sampai
kering.akan kunikmati lagi gumpalan
bokongnya yang empuk dan kudengar
rintihan dan isak tangisnya saat ia
orgasme.tak lama si cantik ini sudah
pasrah dalam cengkramanku.
tanganku cepat mencopot kancing
bajunya dan mengupas kemejanya.
aduhai...pundaknya sungguh
menantang... mulutku langsung
menempel menelusuri pundak,
punggung dan lehernya ia
memejamkan mata mendongak
sambil merintih manja membuatku
makin bernafsu."papa....hhh"
"yayang....." kuraba dada dan
perutnya ia meliuk geli
"pa...pa...hhh" sesekali kukemot
bibirnya...hangat...kenyal...lembut.
nikmat banget. kucubit kuat kuat
kupuntir puting susunya."aduh
papa...." telinganya habis masuk ke
dalam mulutku bergumul asyik
dengan lidahku. jeritan pelan
menandai ia kegelian.
cantik...memang. jariku juga
menjelajah masuk ke mulutnya
mengorek makin ke dalam ke
pangkal lidahnya empat jariku telah
lengkap di sana hingga rahang
bawahnya dalam
genggamanku.sementara ku usap
usapkan janggutku yang kasar ke
padanya di pipi, di pelipis, di
matanya....rintihan rintihan dan
gelinjang kaget.... memang ini yang
kusukai isak tangis pasrah.
aduuuuuh....engkau memang makhluk
sorga bagiku...yayang...yayang.
jemariku telah berhasil melepas baju
bajunya, kini tinggal CD nylon yang
sexy ini. kutuntun si manis ini ke
ranjang kududukkan aku berlutut di
depannya, tangannya kugenggam
erat. aku tepat di depan gundukan
sexy yang beraroma harum
ini...ohhhh. aku pandangi wajahnya
yang tampan dari sudut ini, cakep. ia
memandangku juga wajahnya
innocent. aku jatuhkan wajahku di
pangkuannya kubenamkan dalam
dalam tepat di celah hangat ini
langsung ke gumpalan terbungkus
nylon ini. sambil terus meremas
remas tangan dan
jemarinya...hampir tanpa
perlawanan. aduuuuhhh....ini
memangsorga se sorga
sorganya...aku terus merasuk di
antara paha hangat ini. aroma
merangsang telah menguasai indra
penciumanku aku tenggelam dalam
lendir kenikmatan. suara isakannya
yang sexy dan jambakan di rambutku
mulai membuatku
melayang."yayang......yayang....."
kini ia rebah kebelakang dengan
lenguhan kecil yang manja. aku kini
menggigit gigit batang terbungkus
nylon itu lebih kuat. sakitkah atau
nikmat....yang jelas ia pasti
menikmatinya. desakan desakan
daguku kelamaan memelorotkan
celana dalam tipis ini dan janggutku
langsung kini bergesekan dengan
daging kenyal itu tak ragu lagi ia
menjerit geli. pasti juga itu akhirnya
masuk ke mulutku dan erat menyapa
lidahku. ku isap semauku aduh rasa
asin itu menambah nikmat. aku ingin
meremas bola bola ini tapi tangan
yayang enggan melepas tanganku ia
menahannya. ia juga menaha agar
tanganku tak memegang bola
bolanya. "jangan paaah.....nanti
saj..sah..sajaaaah, jangaaan...ampun
paahhh.." jadinya mulutku yang maju
memakan bola bola itu dengan
kunyahan ringan. erangan kaget dan
setengah terisak si cantik ini mulai
menangis terisak dan terus terisak
sementara genggaman tangannya
makin kuat susah melepasnya.
sepanjang malam itu kugauli Yayang
aku tertidur setelah Yayang lemas
tak bergerak lagi ia tertidur setelah
ejakulasi yang ke empat.

Maen Dengan Dewan

Gerakan erotik mengikuti gerakan
orang ngentot sebagai pembuka
tarian erotik, tangan membelai
sekujur tubuh terutama pada puting
dan kontol dan suara desah erotik
dari pemain band semakin nyaring
terdengar... ahh... ssshh... ahh satu
persatu waiter paripurna secara
jantan merobek bagian depan kaos
mereka hingga dada mereka yang
bidang dihiasi dengan puting item
melenting dan otot perut yang rata
six pack bagaikan papan cucian itu
terbuka akh... aku merasakan
denyutan kontol dan lobang pantatku
seperti ayam betina mau bertelur.
Beberapa tamu mulai histeris mohon
diberikan kesempatan untuk
menyentuh tubuh jantan berotot
yang mulai berkilauan berkeringat
sambil mengibarkan lembaran 100
ribuan, beberapa tamu mulai saling
meraba kontol temannya dan
mengusap gemas akibat rangsangan
audio dari band dan penyanyi yang
mendesah erotis dan rangsangan
visual yang ditampilkan waiter
paripurna diatas meja masing
masing. Kini kontol waiter sudah
bertonjolan keluar dari celana jeans
cut off low hang tersebut, penonton
semakin histeris melihat betapa
gedenya kontol para waiter
paripurna yang ngaceng tegak berdiri
melampaui batas celana yang low
hang tersebut. Dengan vaseline
yang telah disiapkan di kantong
celana masing masing mereka mulai
melakukan masturbasi, ngloco kontol
diatas meja makan disaksikan oleh
tamu bar&pub diiringi dengan
dentaman musik yang semakin
menggila. Beberapa tamu menghiba
hiba minta diberikan kesempatan
untuk nglocoin kontol mereka, dan
tentu saja dengan tip yang gede
tanpa risih waiter tersebut
menyerahkan kontolnya untuk
digenggam dengan gemes, dielus
dan dikocok kocok dengan ganas.
Enam puluh menit pertunjukan
mereka tetap mempertahankan
ketegangan kontol mereka masing
masing sampai tiba saatnya untuk
melepaskan muncratan pejuh,
kocokan semakin cepat semakinkuat
semakin tegang kontol itu ngaceng
semakin merah merekah kepala
kontol mereka dan crrooth...
crrooth... arrggh, pejuh berhamburan
kesekiling meja, diperebutkan oleh
para tamu bahkan ada yang sengaja
mengangakan mulut dengan harapan
dapat menampung muncratan pejuh
waiter yang sedang menggigil
mengejangkan badannya diatas
meja, sementara beberapa tamu
sudah nggak tahan lagi ikutpula
ngloco dan memuncratkan pejuhnya
kearah waiter diatas meja. Waktu
berjalan terus, bar mau tutup, ke 4
calon legislatif sudah mabok berat
sehingga Koh Tjiang merasa perlu
untuk mengantarkan mereka satu
persatu dengan pengawalan dari
petugas bar. Aku ditugaskan
mengantarkan Marlon kerumahnya,
dengan susah payah aku papah dia
masuk kedalam mobilnya dan dengan
mobilnya itu aku menuju rumahnya di
bilangan Tanah Abang. Rumah
kontrakan kecil sederhana, mobil
diparkir dipinggir jalan dan kembali
aku papah dia masuk kedalam
rumahnya. Muntahan telah mengotori
sekujur tubuhnya, aku membawa dia
ke tempat tidurnya dan dia masih
meracau tak menentu dalam
maboknya itu. "Heh, nanti kalo aku
jadi anggota DPR, dalam tempo
kurang satu tahun aku tinggal di
apartemen" "Oo it's ooo" kataku,
ternyata isi otaknya adalah tinggal di
apartemen mewah, itulah tujuan
utamanya menjadi anggota
legislative "Kau temenin aku.. malam
ini yah.." Aku memandang tubuhnya
yang berlumuran muntah, bau alkohol
keras sekali mengambang diudara
kamar, dan aku tak sampai hati
untuk menolak permintaannya.
"Emangnya abang belon punya istri,
apa?" tanyaku menyelidik sambil
membukakan pakaiannya yang kotor
dan membasuhi tubuhnya dengan
handuk basah "Arrgh.. gue kagak
suka memek" "...???" Tubuh calon
legislatif ini cukup kekar, dadanya
bidang berhiaskan tatoo patah hati,
berbulu halus memenuhi dadanya dan
turun sampai keperutnya dan
kebawah kearah jembutnya.
Perlahan aku basuhi dadanya yang
bidang sampai keperutnya dan kini
aku membukakan celananya yang
juga kena muntahan. Akh otot
pahanya kekar dan gede, agaknya
dia senang bermain sepak bola atau
olahraga sejenis sehingga
membentuk otot paha dan otot
betisnya sedemikian gede dan
kencang. Aku basuhi juga kedua paha
kekar itu turun sampai bebetis dan
telapak kakinya. Hmm, celana dalam
G-string, penuh berisi gundukan
kenikmatan aku sentuh perlahan dia
diam saja, ternyata dia sudah
tertidur pulas. Tanggung ah, masa
kontol gede nganggur didiamkan aja,
kancut G-string aku pelorotin dan
kontolnya yang item gede berbulu
lebat terkulai keluar dan kedua biji
pelernya yang gede juga berbulu
tergantung rendah menitikkan
seleraku. Biji peler itu satu persatu
aku kulum dengan nikmat, dia sedikit
menggelinjang, naik ke batang
kontolnya aku jilat sambil terkadang
aku cupang, dia sedikit menggelijang,
naik lagi ke kepala kontolnya aku
emut lobang kencingnya aku kilik kilik
dengan ujung lidahku, dia
menggelinjang, akhirnya seluruh
batang kontol itu aku isep emut
telan sampai kepangkal batang
kontol sehingga jembutnya yang
tebal meggelitik hidungku, keluar
masuk mulutku kontol basah kuyup
oleh ludahku sampai menggeliat
geliat menggelinjang dalam tidurnya
dan crrooth... crrooth... crrooth...
arrgh.. dia memuncratkan pejuh
dalam mimpinya yangindah jauh
muncrat kedalam pangkal
tenggorokanku dan kutelan abis. Pagi
hari aku terbangun ketika kurasakan
kehangatan melingkupi kontolku,
arrggh... Marlon calon legislatif
tengah menyepong kontolku pula
yang sedang ngaceng berat "Oo it's
ooo, Demen kontol juga ya" tanyaku.
"He eh, oh kau dah bangun ya"
jawabnya kaget dan melepaskan
sepongannya
"Gak papa koq, terusin aja, gua juga
demen" aku memberanikan dirinya
untuk meneruskan sepongannya
terhadap kontolku yang udah
berdenyut. "Oh ya..." katanya
tersenyum manis sekali, dia kembali
menyelomotin kontolku sambil
berputar arah memberikan kontolnya
kemulutku, posisi 69, kami saling isap
pagi itu sampai muncrat dan muncrat
dan muncraaaat lagi, telanjang bulat
pagi itu kami sarapan bersama dan
setelah itu kembali entot mengentot
kontol gedenya dia mengembat
lobang pantatku dan kontolku
mengembat lobang pantatnya yang
berbulu lebat akh... nikmat

Pengalaman Pelaut

plakkk...plakkk.....,dengan susah payah
aku berusaha
menjerit...akhhhhhhhhhhhhhhh,memang
tubuhku di mana2 terasa sakit,puting
susuku perih dipelintir tangan2
kokoh,batang kontolku sampai lecet di
kocok2 entah sudah berapa kali aku
menumpahkan air maniku,tapi mereka
masih tetap memaksaku tetap
menghisap,mengulum melumat batang
kontolku dan di kocok2....,begitupun
lobang pantatku digilir oleh
mereka,perih,sakit nyeri bibir anal kudi
sodok2 bergantian oleh batang2 kontol
yang besar panjang dan keras..... Siang
itu aku berkenalan dengan lelaki
separoh baya sesaat aku baru selesai
makan hamburger....,orang itu duduk
tepat disebelah mejaku,dia
melemparkan senyum
kearahku,kubalas tersenyum,akhirnya
kami berkenalan namanya Bruce
orangnya ganteng memang
senyumnya?jangan ditanya ....sangat
menawan ....makanya aku langsung
kepincut dan mau ikut dia ke
apartmentnya.Rupanya diapartmentnya
ada 6 brondong yang tinggal
bersamanya...aku dikenalkan dengan
mereka...Leo,Sammy,charles,pierce,mike
dan harold Semuanya
ganteng2,diantara mereka cuma mike
dan sammy yang berkulit hitam lebam
yang lainnya asli bule.Awalnya aku
diajak bruce langsung
kekamarnya ...dan apalagi kalau bukan
untuk ngesex.......,begitu cepatnya bruce
melucuti pakaianku dan diapun
melepaskan pakaiannya....,tubuhku
didorong dengan kasarnya sehingga
tubuhku terlentang ditempat tidurnya
yang extra besarrrrr,langsung
dilahapnya batang
kontolku,dihisap,dikemot dikulum...aku
jadi ingin menghisap kontolnya yang
besar dan panjang namun tak
diberikan kesempatan olehnya....batong
kontol bruce besar dan panjang namun
lemas menggantung......,tiba2 kulihat
satupersatu brondong2 piaraan bruce
masuk dengan tubuh telanjang bulat
dan terus bergabung......,aku dijeroyok
7lawan 1 ,Awalnya sich aku ok2 saja
melayani perlakuan mereka....kontol
mike yang hitam gede itudisodorkan
kebibirku.....aku langsung melahapnya
yeahhhh.....you like my coco hah?suck
it!yes.....that' good.....!really
good....celoteh mike,Sam membantu
bruce bergantian melahap batang
kontolku......pierce sibuk denagan video
cameranya merekam adegan2 yany
sedang berlangsung....harold sibuk
menjilat bibiranalku sementara leo
siap2 untuk mengentotku ....batang
kontolnya yang gede dan panjang itu
meng angguk angguk dalam sarung
plastic,mengkilat denagn
pelicinnya....digesernya harold yang lagi
asyik menjilat lobang
kenikmatanku....ujung kontol leo kini
diarahkan tepat menusuk kelobang
pantatku...tubuhku tersentak karena
desakan batang kontol leo yang besar
itu....aku tak dapat mengeluarkan
kata2 karena mulutkupun sedang
dientot dua batang kontol hitam dan
putih milik mike dan charles,harold kini
berpindahtempat dia asyik mengulum
dan menggigit gigit kecil puting
susuku .......,sejauh iniaku masih
merasakan sakit2 enak,perih2
nikmat,tubuhku seakan melayang
kelangit ketujuh merasakan
cumbuan,isapan,entotan dimulutdan
dilobang pantat dari ke 7 insan yang
rata2 ganteng,macho dan semuanya
berkontol besar dan
panjang....Mmmmmmmp....
ammmmmmp,eranganku terhalang
oleh entotan 2batang kontol hitam
putih dimulutku.....Mmmmmmpppppaku
coba menjerit panjang tetap tidak
bisa,disaat kurasakan permainan
mereka mulai kasar .....plak...plak...
plakkk....aku ditampar beberapa kali
dimukaku dan di pipi pantatku,puting
susuku dijepittttt
Mmmmmmmmppppp.....sakit...jeritnku
tetap terhalang.....batang kontolku di
tarik2....ummmp kini dilobang pantatku
sudah tertanam 2 batang kontol pula
uhmmmmmpppp....yaitu batang kontol
leo dan sammy....jadi dimulut atasdan
dimulut bawah dua2nya tersumpel 2
batang kontol hitam
putih.......Uhmmmmmppppp.....keempat
batang kontol itu dipompakan
secepatnya
clokkk,clokkk,cokkkk,kecokkkkk.....
uhmpppppppppaku coba menjerit lagi
karena puting susuku digigit hsrold
dengan kasarnya......bruce kini
mengangkang batang kontolku yang
sudah dipasangkan kondom dan
dilumuri pelicin...,ujung kontolku mulai
menembus lobang pantat bruce....
blessss....,tampa menunggu lama2
bruce segera menggerakkan tubuhnya
naik turun dengan berporos pada
batang kontolku.....kudengarmike dan
charles mengerang
histeris..oughhhhh...ahhhhhh you are
really good cock
sucker...ohhhhh...grrrr. .....I'm
coming.......jerit mike...,I'm coming too
kata charles...crooottt...crooottt....crooott
tak ada jalan lain bagiku selain
menelan semua air mani yang
dimuntahkan dari kedua batang kontol
itu....plooophhhh..mike dan charles
bersamaan menarik kontol2 mereka
dan bebaslah sudah mulutku dari
entotan gabungan 2 batang kontol
hitam putih yang gede2 dan panjang
itu....namun perasaan lega itu hanya
sebentar karena kini datang lagi 2
batang kontol di sodokkan kemulutku
kali ini milik harold dan pierce
sedangkan charles menggantikan tugas
pierce melakukan shooting video
camera...hoppppp!!!blesssskontol harold
dan pierce menyodok
mulutku.....langsung
dipompakan...clkkk...clokkkkk...keclokkk.
.cokkk leo dan sammy pun kencang
memompakan rudal2 mereka dilobang
anusku...akhhhhh,,,arghhhhh,oh..
shittttttt.....,I'm coming.....kata leo....
yeahhhh....I'm coming too......jerit
sammy......
angggggghhhhhh......akhhhhhhhh...
crooott...crooottttttt,tubuh leo dan
sammy terhempas kebelakangdan
copotlah kedua batang kontolputi
hitam dari cengkeraman lobang
pantatku ploppphhhh bruce masih
tetap menikmati tusukkan
kontolku ,begitu dia merasakan ada
kedutan dibatang kontolku....dia tau
bahwa aku akan tibapada puncak
birahiku....dicopotnya batang kontolku
dari cengkeraman bibir analnya dan
diterkam batang kontolku sambil terus
di kocok2 dilepaskannya kondom
pembungkus dirudalku..tepat disaat
aku memuncratkan air maniku
mulutnya menerkam dan menyedot
semua air kenikmatanku sampai tetes
terakhir....ajang permainan sex ini
makin lama makin mengarah
keperlakuan sadis ke7 insan maniac
terhadapdiriku....... Penyiksaan demi
penyiksaan mulai kurasakan..... entotan
2 batang kontol dimulutku masih
berlanjut.....bruce memerintahkan leo
untuk mengeluarkan koleksi dildo
mereka.....satu persatu dildo2 itu
ditusukkan kelobang pantatku dan
dipompakan dengan
kasar......amppppp...eranganku tertahan
oleh desakan double cock dimulutku......
Try to put two dildo now....perintah
bruce....
akhhhhhhhhhh.......,sakitnya....aku
berusaha berontak...tapi tubuhku tak
berdaya melawan tubuh2 perkasa
yang menahanku......2dildo itu dicabut
plonggggg...lega lobang
pantatku..namun..
ammmmphhhhhhhhhhhhhh.....sebatang
dildo sebesar kontol kuda menyeruak
paksa seakan merobek bibir
analku.....sakit...perih...badanku
meregang...air mataku meleleh sanking
menahan sakitnya uhhhpppp..kontol2
yang mengentot mulutku
memuncratkan air pejuh mereka
croootttt...crooott
plooopphhhh,legaaaaaa.....mulutku
lepas dari sodokkan ......dan lepas
pulalah eranganku..... mengiringi
sodokan maut dildo raksasa dilobang
pantatku......aduhhhhhhh...stop it
oughhhhh...it's painfull......oughhhhh...all
of you ...you can fuck me ''but please
take out the fucking giant dildo.....from
my ass... please I'm
begging......akhhhhhh..... Mereka tak
menghiraukan permohonanku,malah
leo yang memompakan dildo itu
semakin beringas dan semakin cepat
memompakan masuk keluar dildo
raksasa
itu....plakkk...plakkk...plakkk,bruce
menamparku.....now!!!!I want hear your
scream... scream!!!!!Iwant hear your
fucking scream...plakk
akhhhhh,oughhhh...akhhhhhh...aduhhhhh
...batang kontol bruce yang
menggantung lemas,kulihat perlahan
mulai bergerak dan meng angguk
pelan... semakin aku menjerit semakin
berpengaruh pada batang kejantanan
bruce yang sedari tadi loyo.... Rupanya
bruce hanya bisa bangkit gairahnya
disaat melakukan kekerasan dan
mendengarkan jeritan2 korbannya
seperti yag terjadi saat ini....semakin
aku menjerit..semakin meneganglah
batang kontol bruce.....dan disaat itulah
dia memerintahkan leo untuk
mencabut dildo raksasa itu dari lobang
pantatku.....segeralah bruce
menghunjamkan batang kontolnya
yang tak kalah besarnya dengan dildo
tadi.....akhhhhhhhhhhhhhhh aku
menjerit panjanggggg........sakit dan
nyeri kurasa disaat bruce dengan
kasarnya memompakan batang
kontolnya yang kini benar2keras ......
keep fucking
screammmmmmm..........let me hear
your scream.....dengan bersusah payah
walaupun sudah lemas aku berusaha
menjerit.....akhhhhhhhhhhhhhhhhh.......... .
...,memang tubuhku di mana2 terasa
sakit ....ke6 lainnya ikut2 pula
menyiksaku..agar aku tetap
berteriak,agar aku tetap
mengerang,agar aku tetap
menjerit........agar gairah bossmereka si
bruce tetap terpacu.......kurasakan
batang kontol bruce di rongga saluran
analku semakin lama semakin keras se
keras2nya...dan ber kedut2 aku tau
sebentar lagi dia akan sampai pada
puncak birahinya......yes......yeahhh...I
got it yeahhh.....I almost......got
it.....yes....ouhhhh I'm
comingggggggggg........akhhhhhh..
crooooootttt bruce mendekapku
sembari memompakan air maninya
memenuhi kondom pengaman,,,,dia
membelaiku mesra........tinkahnya
berbalik 180 derajat...... thank
you...thank you....you make me
cum....ah.. long time I never had this
fucking cum.....oh thank you my
goddess lucky for me Imeet you to day
masfan......,bruce menghalau ke6
bedindenya keluar dari kamar itu....dia
curhat....entah penyakit apa yang dia
derita sehingga dia tak pernah
mencapai orgasme.Jalan satu2nya
hanya dengan menyiksa dan
mendengarkan jeritan2 korbannya
baru dia akan terangsang...,tapi sulit
untuk mendapatkan itu,karena setiap
ada korban mereka rata2 tak sanggup
melewati penyiksaan ini biasanya
mereka langsung pingsan...,jadi bruce
selalu gagal mencapai
orgasmenya......kali ini dia benar2
puas...,dia ingin menjamuku sebagai
tamu kehormatan ......aku diberi
kesempatan mengentot bergilir ke6
bedindenya ..dari
leo.sammy,harold,mike,charles dan
pierce..... ups jadi dalam semalam aku
bagaikan raja diraja . Namun dibalik
semua ini bruce memohon untuk sekali
lagi aku melewati penyiksaan untuk
memacu libidonya,merangsang
gairahnya.....ok deh kembali aku
disiksa......plakkk....plakkk........,Scream!!!!!
akhhhhh....aduhhhhhhh....bruce segera
kembali terrbangkit
birahinya,,,,kontolnya kini meng obok2
saluran kenikmatanku......akupun
menjerit,bukan lagi karena kesakitan
melainkan
keenakkan,aduhhhhhhhhh.....
enakkkkkkkkkkkkkkkk ngenttotin gue
yang kerassss!!!!!bule.....ayoooo aku
menjerit,aku menger
www.ceritagay.uiwap.com
ang,aku
mendesah.... bruce dengan
bersemangat mengentotku....malah kali
ini dia semakin romantis,mengentotku
sambil mencumbuku......,batang
kontonya yang gede tidak lagi menjadi
masalah dirongga
analku......,kugoyang2kan pantatku
kuusahakan megap2 kempot2...aneh
kekasaran bruce hilang total.....berganti
kemesraan...dan kurasakan batang
kontolnya semakin perkasa meng
obok2 lobang
pantatku......oughhhhhhh....
akhhhhhhhhhhh masfan......I like
you.....arghhhh..masfan.... I really got
it...oh...I'm coming.......
akhhhhhhhh.....masfannnnnnnnn....
croottttttt... bruce benar2 merasakan
kemajuan dalam dirinya...ke6
bedindenya pun ter heran2 dengan
perobahan pada diri boss mereka....

Om Awang

Aku sudah biasa bermanja manja dengan
Dia, sebagai Paman dan Keponakan.
Tapi kali ini aku nekad untuk
memulaibiarpun aku tahu kalau kali ini
aku menginginkan dia sebagai laki
laki!. Lima menit berlalu sia-sia sebelum
ku beranikan diri memeluk Awang
dengan sebelah tanganku dan
meletakkan kakiku melingkar di atas
kakinya. Kurasakan detak jantungnya
berdegup kencang ketika jariku
merayap di dadanya. Semakin erat aku
memeluk Awang yang diam tanpa
reaksi. Kubelai rambut dan wajah cute
didekapanku. Lalu tanganku merayap
masuk kedalam kaus yang di pakainya
dan dia mengelinjang pelan saat
kupermainkan kedua putingnya.
Tanganku menelusuri tiap jengkal
dadanya. Kulitnya terasa begitu licin
dan lembut membuatku ingin cepat-
cepat menelanjanginya.Kuciumi
rambutnya, turun ke pipinya, lehernya,
dan terakhir kupermainkan telinganya
dengan gigitan lembut. Awang
bereaksi perlahan tiap kali merasakan
nikmat dari perlakuanku dan aku tidak
tahu apakah dia benar benar
menyukainya atau sekedar pura pura
untuk menyenangkan aku saja. "OOM
AWANG!" Bisikku pelan dengan suara
parau menahan nafsu, sambil kuciumi
pipinya. Awang hanya menjawab
dengan mendesah tanpa membuka
mata. Kutarik kakiku keatas pahanya
dan pahaku merasakan sesuatu benda
yangmenonjol di balik celana panjang
Dia. Sejenak ku mainkan pahaku di
tempat itu dan kurasakan penisnya
yang masih lemas karena belum
terangsang.. Kemudian ku lepaskan
kaus yang dipakai Awang. Dia hanya
MENURUT saja dan tanpa membuang
waktu lagi kuciumi permukaan
dadanya, dari lehernya lalu ku hisap
putingnya kiri-kanan sambil tanganku
mendekap badannya. Harum tubuhnya
menyeruak hidungku, kugigit lehernya
dan kusedot dengan hati-hati karena
takut berbekas merah. Awang meronta
kegelian, tangannya memegang
pundakku dan tangan sebelah lagi
mencengkeram rambutku. Dia
mendesah dan desahannyamembuatku
semakin terangsang. "Oom Awang,
nggak pa-pa?" Tanyaku yang hanya di
jawab dengan gelengan kepala
olehnya. "Oom Awang! aku sayang
sekali sama Oom." "Iyaaa, Aku
mengerti Lex." Jawabnya sambil
membiarkan aku meraba-raba
punggungnya dengan lembut. Kutindih
tubuhnya, kurasakan penisnya yang
mulai keras di perutku. Kuhujani
perutnya dengan kelincahan lidahku.
Ku jelajahi dengan jilatanku sambil
sesekali ku hisap. Dia berkelojotan
seperti cacing kepanasan. Saat itu aku
betul-betul berkuasa atasnya. Kini
tangan kananku mulai beraksi atas
gundukan di dalam celananya.
Kuremas-remas dan kupijit penisnya
yang mulai membengkak. Kulakukan
gerakan menekan sambil memutar
pada buah zakarnya. Lalu perlahan aku
berusaha membuka paha Awang
SEDETIK AWANG MENAHAN
TANGANKU DAN MENOLAK. TAPI AKU
TERUS MEMAKSA : “Boleh ya Oom....?“
tanyaku. Aku tidak tahan lagi. Segera
ku tanggalkan celananya dan ku tarik
lepas. Kini tinggal CD hitam saja yang
menutupi benda sasaranku. Tampak
sekali CD ketat itu hampir tak muat
menahan penis Awang yang
sebenarnya belum sepenuhnya eraksi.
Tanpa membuang waktu langsung
kuciumi dan ku gigit lembut benda di
balik CD itu. Dia mengerang. Ku remas-
remas kedua pantatnya. Kemudian
kuarahkan jilatanku di kedua pangkal
pahanya. Kuhirup aroma maskulin dari
selangkang laki laki yang Masih
innoncent dalam dunia sejenis ini.
Awang makin kuat mengerang.
menggelinjang sambil mengangkat
pantatnya. Kuarahkan seranganku ke
pahanya. Kuangkat sebelah kakinya
dan ku ciumi dari lututnya kemudian
naik terus sampai pangkal pahanya
dan ketika sampai di tonjolan yang
mengeras aku gigit sambil ku hisap
sampai CD itu basah oleh air liurku, lalu
kubuka sampai dia telanjang bulat..
Kuperhatikan juga wajah tampan
Awang yang Masih mengandung
keraguan dan kegugupan saat dirinya
dicumbu oleh KEPONAKAN sendiri yang
sama sama berjenis kelamin lelaki.
Tapi aku tak memberinya kesempatan
berfikir. Ku mainkan lidahku menyapu
kulit bawah penisnya, terus keatas dan
ketika sampai diujungnya kukulum topi
baja yang merah mengkilat itu.
Kuhisap sambil lidahku memilin kulit
yang tersisa dari sunat. Tak kuhiraukan
lenguhannya dan goncangan tubuhnya
yang menahan kenikmatan yang
belum pernah dia rasa sebelumnya.
Awang mencengkeram kuat rambutku
saat penisnya kubenamkan dalam
mulutku setelah puas kulumat dan
kuhisap sampai urat-uratnya mulai
bermunculan. Kubenamkan sampai
mulutku mentok di perutnya. Kutahan
nafasku agar tidak tersedak. Lalu ku
lakukan gerakan menelan sembari
menghisap. Dia merintih pelan,
tubuhnya mengejang. Aku tersenyum
diam diam karena cumbuanku ternyata
berhasil membangkitkan nafsu birahi
sejenis dari alam bawah sadar Awang.
Dan aku bertekad akan meneruskan
usahaku sampai dia benar benar jadi
milikku. Tak sampai dua menit berlalu
kurasakan penisnya berdenyut dan
makin mengeras. Semakin ku percepat
aksiku. Kedua tanganku pun kini
berada di pantatnya untuk membantu
gerakan keluar-Masuk. Tangan Awang
pun secara reflek menaik-turunkan
kepalaku. Dan aaaaaaaghhhhhh….!,
akhirnya Awang mengejang sembari
melenguh panjang saat cairan yang
tertahan itu muncrat keluar: “Crettt..!,
crettt…!, cretttt…!, cretttt…!”. Kurasakan
tembakan cairan panas di
tenggorokanku. Terus melimpah deras
seperti banjir. Kucoba untuk menelan
habis tapi karena banyaknya, sperma
itu berceceran di bulu jembutnya.
Seperti orang kehausan, kujilati sperma
itu sampai habis tak bersisa. BEGITU
GURIH TERASA CAIRAN KELELAKIAN
LELAKI TAMPAN INI. Kulihat Awang
terbaring lemas. Banyaknya cairan
sperma yang telah terkuras pasti
membuat habis tenaganya. Dia
memejamkan mata dan nafasnya
mulai terdengar teratur kembali.
Kembali tidak henti-hentinya ku cium
dan kubelai laki laki ini. Tapi bukan lagi
dengan nafsu, meski hasratku belum
tersalurkan. Tetapi dengan kasih
sayangku yang tulus. Aku ingin
menjadi seseorang yang dapat
memberi arti baginya. Bukan hanya
teman untuk mencari kenikmatan
semata.

www.ceritagay.uiwap.com
Sekitar 15 menit aku berbaring memeluk Awang sambil tetap meraba
raba dan menjamah tubuhnya, ketika
kurasakan batang kemaluan dia mulai
membesar lagi semakin keras!. Aku tak
menduga bahwa setelah PENGALAMAN
PERTAMA dia tadi gairah Awang
ternyata terbakarlagi sampai berkobar
kobar tak terkendali sehingga Awang
tidak mampu mengendalikan nafsu
birahinya dan mulai MELUPAKAN
bahwa aku sebenarnya keponakan dia
sendiri dan masih sama sama berjenis
kelamin lelaki. ASTAGA!, aku tidak tahu
setan apa yang meracuni pikiran
Awang sampai dia bisa begitu bernafsu
terhadapku Mendadak dia menaiki
tubuhku yang terlentang tak berdaya
dibawah tindihan tubuhnya dan
menggesek gesek batang
kemaluannya diatas perutku.. Aku tahu
persis apa yang Awang inginkan saat
itu. Dia ingin melampiaskan gairahnya
sampai tuntas tapi sebagai laki laki
normalyang sama sekali TIDAK
berpengalaman melakukan percintaan
sejenis, Awang BELUM TAHU persis apa
yang harus dia lakukan terhadapku.
Gerakannya terlihat CANGGUNG dan
serampangan sehingga aku segera
mengambil inisiatif dan membimbing
Awang untuk melakukan tugasnya
sebagai laki laki Top. Aku rela DIA
berperan sebagai PIHAK TOP, karena
aku memang menghendari dirinya dan
aku teramat mencintai dia. Aku rela!,
apapun akan kulakukan untuk dirinya.
Aku merebahkan tubuhku sampai
terlentang dan mengangkat kedua
kakiku sampai terbuka lebar lalu aku
meraih tubuh Awang supaya
menindihku. Dia merangkul tubuhku
dengan cara yang kikuk tapi aku
segera menggenggam batang
kemaluannya dan mengarahkan
kelubangduburku sehingga dia
langsung mengerti dan mulai
mendorong.. “Oom, pelan pelan Oom.
pelaaaaan...!“. Tapi Oom Awang sudah
terlalu dikuasai oleh nafsu. Ia dengan
terburu buru menjulurkan penisnya
yang sudah tegang ke depan pintu
anusku lalu dengan cara serampangan
mulai mendorong pantatnya untuk
memasukkan batang kejantannnya.
Walau awalnya aku berusaha
menahan rasa sakit, tapi cara dia yang
tak berpengalaman dan terburu buru
menyebabkan tikaman batang
kontolnya menimbulkan rasa sakit
yang tak mampu kutahan sehingga
aku berontak melepaskan diri sampai
batang kontolnya terlepas. Sekali lagi
aku berusaha membantu dia dan
membuka pintuku selebar lebarnya
sehingga dengan agak kesulitan dan
Ahh.. Uhh... Ohhh... yang agak panjang,
akhirnya Awang sukses, memasukkan
batang kontolnya sampai melesak
seluruhnya kedalam tubuhku.!.
Kemudian Awang mulai menarik dan
memompa kontolnya yang
membuatku merasa sangat mulas
sekali hingga tanpa dapat kukendali
aku mulai menegang-negangkan otot
duburku. "Enak.., lobangmu benar-
benar enaaaaak ". Sambil berucap
Awang mulai memajumundurkan
pantatnya lagi. Rupanya dia langsung
dapat merasakan kenikmatan yang dia
reguk dari dalam tubuhku. Dari untung,
rasa sakit yang kuderita dan mulas
lama kelamaan mulai menimbulkan
sensasi nikmat yang makin
menghebat. "Teruss.. Oooom.. Enak..
Ohh.. umph.. akh..", lepas kontrol aku
mulai mengeluarkan suara lenguhan
dan desahan nikmat yang membuat
goyangan Awang makin hebat. Makin
lama lobang pantatku makin terasa
nikmat-nikmat pedas. Tubuh Awang
juga mulai menegang dengan entotan
yang makin cepat dan.. Gerakan ritmis
penisnya membuat aku keenakan.
Kutoleh Oom Awang yang berlutut di
belakangku, ia tampak asyik dan ngos-
ngosan. "Lex.. Enakk.. Lex.. kukeluarkan
di dalam ya?" Suaranya pelan.
"Aaah..", Awang mendesah sambil
mendongakkan kepalanya seraya
menembak di dalam anusku. Batang
bulat panjang berdenyut-denyut di
dalam anusku, Kurasakan cairan
maninya yang mendatangkan sensasi
hangat panas pedas nikmat di dalam
pantatku. Ya dia sudah orgasme. Ia
cabut penisnya dan langsung telungkup
di sampingku. Sebenarnya aku ingin
juga merojok rojok lubang dubur
Awang yang masih perawan. Tapi dia
menolak aku mentah mentah sehingga
karena aku ingin menuntaskan gairah,
akupun terpaksa mengocok ngocok
penisku sendiri dengan keras sampai
aku pada puncak kenikmatan. "Cruot..
cruot.. cruot" Spermaku tumpah ruah di
atas perutku. Sekarang kami saling
merangkul dengan wajah berhadapan
dan hidung saling menempel. Posisiku
ada di bawah sehingga dengan
mudahkuelus-elus punggung dan
pantatnya sampai ia tidur di atasku.
Aku membayangkan kenikmatan yang
baru kami raih. (------ garis pembatas
---------) Pagi harinya aku terbangun
dan astaga!, wajah Awang terlihat
keruh dan penuh PENYESALAN...!. Aku
bingung kenapa ia bersedih seperti itu?
Padahal barusan dia seperti menikmati
perbuatannya. "Oom, Oom Awang
kenapa?." Tanyaku. Ia tak menjawab.
"OOM AWANG MENYESAL???" Suaraku
pelan. Dia mengangguk.
"Kenapa Oom menyesal?". "AKU TELAH
MENGHIANATI CINTAKU PADA RENNY
PACARKU, LEX!". DEGGHHH...!, kini aku
benar-benar bingung, sedih dan ada
sedikit rasa penyesalan karena telah
membuat Oom Awang yang selalu
tertawa jadi bersedih. Meski
sebenarnya ada sebersit kemarahan
dan ketersinggungan di hatiku. "Aku
salah Lex, seharusnya aku tidak
membiarkan Alex melakukan hal itu
tadi malam, tapi entahlah aku tidak
bisa berfikir sehatsemalam." "Aku
menyayangi Oom Awang dengan tulus
sebagai seorang Alex menyayangi
Pamannya, dan kejadian semalam
karena Aku menginginkan." bujukku
"Maafkan Oom ya, Lex!, kehadiran
Oom semakin memperparah
kepribadian Alex, tapi Oom Awang
harap Alex mau berusaha, cobalah
untuk mencintai seorang gadis. Kalau
Alex Masih ingin jadi keponakanku,
maka tidak ada alasan lagi bagi Alex
untuk tidak berusaha dan mencobanya,
Oom yakin banyak gadis yang suka
sama Alex, Alex khan ganteng" Urai
Awang berusaha untuk bijaksana
”Sebaiknya kita tidak mengulangi hal
itu lagi“ tambah Awang lagi “Oom
saying Alex, dan Alex boleh memiliki
hatiku, tapi tidak tubuhku!. Maaf Lex,
aku laki laki normal” DEGGGHH...!, AKU
TERSINGGUNG tersinggung dengan
kalimat kalimat Awang. Kalau tadinya
aku dipenuhi oleh perasaan cinta kasih
dan rela mau membahagiakan dirinya,
tapi aku tak terima saat Awang bilang
bahwa dia tidak ingin meneruskan
hubungannya denganku. AKU TIDAK
RELA!, aku harus melakukan apa saja
untuk mengusai dia!. Mendadak setan
mempengaruhi jalan pikiranku dengan
kemarahan. Aku kecewa karena
Awang tetap memilih RENNY, pacar
CEWEKNYA. AKU MENCARI SIASAT...!,
lalu membujuk:
“Baik Oom, aku tidak akan
mengganggu Oom Awang lagi, tapi
TERAKHIR KALINYA, aku inginbercinta
dengan Oom Awang sebagai KENANG
KENANGAN yang akan kubawa seumur
hidupku” rayuku untuk MENJEBAK dia.
Aku terus merayu, merajuk dan
membujuk sambil terus meraba dan
mencumbu Awang. Kuciumi mulutnya
yang tipis dan merah merekah,
hidungnya yang mancung, pipinya
yang mulus, dan bagian bawah hidung
yang kasar bekas cukuran kumis, aku
sangat terangsang dengan permainan
ini. Oooooh! sungguh nikmat
Kuperhatikan wajahnya yang cakep
dari bawah, ia tampak memejamkan
mata dan sesekali menelan ludah.
Mulutku melahap habis bibirnya yang
kenyal. Lama sekali kami dengan posisi
seperti ini. Aku pandangi sosok itu
lekat-lekat sampai beberapa kali aku
menelan ludah. Sekarang dengan
jelasnya kupandangi paha putih dan
kokoh yang ditumbuhi bulu-bulu halus
yang membuat aku semakin tak kuasa
menahan nafsu. Tubuh kekar dan
mulus kini ada dibawah tindihanku dan
siap kuberi kehangatan dan
kenikmatan yang tiada tara.
Rangsangan kenikmatan yang Awang
rasakan dari kelihaian cumbuanku
ternyata mampu membakar gairah dia
sampai berkobar kobar takterkendali
sehingga Dia tidak mampu
mengendalikan nafsu birahinya dan
mulai melupakan bahwa AKU ADALAH
KEPONAKAN DIA dan masih sama
sama berjenis kelamin lelaki. TERUS
TERANG!, walau pada usia 23 TAHUN,
aku berumur JAUH LEBIH MUDA dari
Awang yang berumur 29 TAHUN, tapi
soal permainan seks sejenis diatas
ranjang, aku sebenarnya LEBIH
BERPENGALAMAN dari Awang. Lagi
pula aku sebenarnya lagi kepingin
menyetubuhi Awang dengan cara
mensodomi dia lewat lubang duburnya,
Dan Awang sudah terlalu dikuasai oleh
nafsu. Sepasang pahaku yang yang
kukuh menggeser kedua kakiku
sampai terbuka lebar. Aku mulai
menjulurkan penisku yang sudah
tegang ke depan pintu anus dia.
Dengan pelan-pelan aku mulai
mendorong batang kelaminku untuk
kumasukkan kedalam lubang
duburnya. Awang mungin tak tega
melihat aku juga begitu dikuasai oleh
nafsu birahi, atau mungkin dia mulai
terangsang oleh kelihaian cumbuanku
yang sudah terlatih, sehingga lama
lama kurasakan pertahanan Dia jadi
melemah dan semakin jinak. Ketika
aku melihat Awang berbaring pasrah
dan membiarkan aku mendominasi
dirinya yang sedang bersemangat
merangsang gairahnya,dengan hati hati
aku berbisik ditelingannya: “Oom
Awang, aku menginginkan Oom
Awang sekali ini saja...., boleh ya
Oom?” tanyaku. Awalnya dia masih
ragu ragu, maka dia bersusaha
menolak aku:
”LEEXX, JANGAN LEEEXXX.
JANGAAAAAAANN...!. Tapi karena aku
terus memaksa, akhirnya dia cuma
diam tanda kepasrahan dia.
Tanpa membuang buang kesempatan
yang diberikan Awang aku segera
menindih dia dan segera aku tusukkan
penisku ke dalam lubang duburnya,
Mungkin entah tusukan penisku terlalu
cepat atau karena Awang lelaki
perawan yang tidak pernah disetubuhi
sesama lelaki, langsung saja dia
berteriak kecil, "Aduuuh..., Leeex...,
pelan-pelan..., Oom agak sakit niiih",
katanya dengan wajah yang meringis
mungkin menahan rasa kesakitan.
Kuhentikan tusukan penisku di lubang
duburnya, "Maaf Oooom..., saya sudah
menyakiti Oom Awang..., maaf ya
Oom". Wajah Awang terlihat pucat
pasi, "Tidak apa-apa Leeex..., Oom
cuma sakit sedikit saja kok, Oom rela
Leeex..", sambil merangkulkan kedua
tangannya di pungungku.

www.ceritagay.uiwap.com
Terus terang!, aku sebenarnya merasa
bersalah telah menggiring Awang
sejauh itu untuk mencoba melakukan
proses persenggamaan sejati antara
sesama lelaki dengan cara mensodomi
dia. Tapi kepalang tanggung!, aku
sudah bertekad untuk mendapatkan
dirinya menjadi milikku!. "Oooom...,
saya mau Masukkan lagi yaa dan
tolong Oom bilang yaa..., kalau Oom
Awang merasa sakit", sahutku. Tanpa
menunggu jawaban Dia segera saja
kutusukkan kembali penisku tetapi
sekarang kulakukan dengan lebih
pelan. Ketika kepala penisku sudah
menancap di lubang liang anusnya,
kulihat Dia sedikit meringis tetapi tidak
mengeluarkan keluhan, "Oooom...,
sakit.., yaa?". Awang hanya
menggelengkan kepalanya sambil
kurasakan kedua tangan Awang
menekan punggungku. Aku segera
kembali menekan penisku di lubang
liang anusnya dan sedikit terasa kepala
penisku sudah bisa membuka lubang
lubang duburnya, tetapi kembali kulihat
wajah Awang meringis menahan sakit.
Karena Dia tidak mengeluh maka aku
teruskan saja tusukan penisku dan,
"Oooooommm...". Penisku mulai
membongkar masuk ke liang lubang
duburnya diikuti dengan teriakan kecil,
"ADDUUUUHHH..., LEEXXXXX", sambil
menengkeramkan kedua tangannya di
punggungku dan tentu saja gerakan
penisku Masuk ke dalam liang anusnya
segera kutahan agar tidakmenambah
sakit bagi Awang. "Oooom..., sakit
yaa..? maaf ya Oooom". Awang hanya
menggelengkan kepalanya. "Enggak
kok..., Oom Awang hanya kaget sedikit
saja", lalu mencium wajahku sambil
berucap kembali, "Leeex..., besar betul
punyamu itu". Mataku bersinar dan aku
menggumam didalam hati: “TUNGGU
SAMPAI OOM MERASAKAN ENAKNYA
DITUSUK KONTOL YANG GEDE...., OOM
BAKALANKETAGIHAN...!!!” Perasaanku
saat itu campur aduk antara nafsu
birahi yang bergolak butuh
pelampiasan, tapi juga ada rasa
penasaran hebat ingin membuat Oom
Awang kecanduan oleh percintaan
sejenis dan kelihaian permainan
kontolku. Tekadku sudah bulat!, aku
harus membuat Oom Awang bertekuk
lutut kepadaku. Pelan-pelan kunaik-
turunkan pantatku sehingga penisku
yang terjepit di dalam liang anusnya
keluar masuk dan Awangpun
berdesah,"Ssshh..., oooh..., oooh...,...,
Leeex..., sakiiiiit..., Leeex", erangnya tapi
dia tidak menyuruhku berhenti. Akupun
sudah mulai merasakan enaknya
lubang duburnya Awang dan kusahut
desahannya dan mulai memangil dia
“MAMA” untuk MENEGASKAN POSISIKU
SEBAGAI PIHAK LAKI-LAKI, DAN DIA
SEBAGAI PIHAK WANITA.
"MAMAAAA......, AAAHHH..., LOBANG
MAMA NIKMAAAT, MAAMAAAA", sambil
kuciumi pipinya. Makin lama gerakanku
semakin cepat dan diapun semakin
sering mendesah, "Aah..., Leeex...,
ooh...,..., Leeex".
Ketika sedangnikmat-enaknya
menggerakkan penisku keluar Masuk
lubang duburnya, Awang menjerit
kesakitan. Aku tersentak kaget,
"Mamaaaaa......, kenapa? apa Mama
capeeek?", Awang hanya
menggelengkan kepalanya saja, sambil
mencium leherku, dia berucap, "Leeex...,
coba hentikan gerakanmu itu
sebentar". "Ada apa Maaaa...", sahutku
sambil menghentikan goyangan
pantatku naik turun. ”Aku sakit Lex,
periiiiih rasanyaaa......“ erangnya
kesakitan. Setelah memberi waktu
berisitirahat 1-2 menit, aku mulai
bergerak lagi. Tanpa bertanya, lalu
badan Awang kumiringkan ke
hadapanku dan kaki kirinya kuangkat
serta kuletakkan di pundakku,
sedangkan Dia hanya mengikuti saja
apa yang kulakukan itu. Dengan posisi
seperti ini, segera saja kutusukkan
kembali penisku masuk ke dalam
lubang dubur Dia tanpa kesulitan.
Ketika seluruh batang penisku sudak
Masuk semua ke dalam liang anusnya,
segera saja kutekan badanku kuat-
kuat ke badan Awang sehingga dia
mulai berteriak kecil, "Leeex...,
aduuuh..., punyamu masuk terlalu
dalam sekali..., Leeex..., aduuuh...,
teruuus sayaang..., aah",
dan aku meneruskan gerakan keluar
masuk penisku dengan kuat. Setiap
kali penisku kutekan dengan kuat ke
dalam liang anus Awang, dia terus saja
mengerang, "Ooohh..., aahh..., Leeex...,
sakiiiit..., , sakiiit Leeex jangan terlalu
kuaat ". Tapi tidak kuduga tiba-tiba
terasa penisku seperti tersedot dan
terhisap di dalam liang anus Awang,
sehingga tanpa sadar aku mengatakan,
"Maaah........, aduuuh..., enaak...,
Maaah........, teruus Maaah, oooh...,
nikmat Maaah.....", dan tanpa sadar,
aku kembali menggerakkan penisku
keluar Masuk dengan cepat dan
astaga!, seperti tak sadar, Awangpun
ternyata mulai menggoyangkan
pantatnya. Dalam keadaan terbakar
oleh nafsu birahi, Awang tak sadar
mulai menggeliat geliat kenikmatan
"Ooooh..., aah..., Alex......,enaak
Leeexx...", dan nafasnya semakin cepat
dan tidak terkontrol lagi. Nah!, rupanya
Awang MULAI MERASAKAN ENAKNYA
batang kontol sesama lelaki yang
menggaruk garuk ke PROSTAR didalam
lubang duburnya. Rasain tuh...!
Mengetahui nafas Awang serta
goyangan pantat Dia sudah tidak
terkontrol lagi, aku tidak ingin Awang
cepat-cepat mencapai klimaks, lalu
segera saja kuhentikan gerakan
pantatku dan kucabut penisku dari
dalam liang anusnya yang
menyebabkan Awang protes,
"Kenapa..., Leeexx......, kok berhenti?",
tapi protes Dia tidak kutanggapi dan
aku segera melepaskan diri dari
pelukannya lalu bangun. Kulihat Awang
hanya diam saja tanpa protes lagi dan
lalu kukatakan pada Awang,
"Maaah........, coba Mama Awang
tengkurap dan nungging", kataku
sambil kubantu membalikkan badan
dan mengatur kaki Awang sewaktu
nungging, "Aduuh..., Alex......, kamu kok
macem-macem sih", komentar Dia.
Aku tidak menanggapi komentarnya
dan tanpa kuberi aba-aba penisku
kutusukkan langsung Masuk ke dalam
lubang dubur Awang serta kutekan
kuat-kuat dengan memegang
pinggangnya sehingga dia berteriak,
"Aduuuh Leeexx..., oooh",. Tapi tanpa
kupedulikan teriakan Awang, langsung
saja kukocok penisku keluar Masuk
liang anusnya dengan cepat dan kuat
hingga membuat badan Dia tergetar
ketika sodokanku menyentuh
tubuhnya dan setiap kali kudengar
Awang berteriak, "Ooooh..., oooh...,
Leeexx...", dan tidak lama kemudian dia
mengeluh lagi, "Aleeexx......, Aku capek
Leeexx......, sudaah Leeexx......, Akuuu
capeeek", dan tanpa kuduga Awang
lalu menjatuhkan dirinya tertidur
tengkurap dengan nafasnya yang
terengah-engah, sehingga mau tak
mau penisku jadi keluar dari liang
anusnya. Tanpa mempedulikan kata-
katanya, segera saja kubalik lagi
badan Awang yang jatuh tengkurap.
Aku tidak mau melepaskan mangsaku
saat ini...!. Sekarang dia sudah tidur
telentang lagi, kuangkat kedua kakinya
lalu kuletakkan di atas kedua bahuku.
Dia yang kulihat sudah tidak bertenaga
itu hanya mengikuti saja apa yang
kuperbuat. Segera saja kumasukkan
penisku dengan mudah ke dalam
lubang dubur Awang yang memang
sudah jebol akibat kebengisan tikaman
kontolku, kutekan dan kutarik kuat
sehingga nafasnya terdengar sangat
cepat, "Alex......, jangaan..., kuat-kuat
Leeexx......, badan Aku sakit semua",
sambil memegang kedua tanganku
yang kuletakkan di samping badannya
untuk menahan badanku. Mendengar
kata-kata Awang, aku menjadi
tersadar dan teringat kalau tubuh yang
sedang kugarap ini adalah Pamanku
sendiri dan segera saja kehentikan
gerakan penisku keluar Masuk liang
anusnya serta kuturunkan kedua kaki
dia dari bahuku dan langsung saja
kupeluk badan Dia serta kuucapkan,
"Maaf..., Maaah........, kalau saya
menyakiti Mama, saya akan mencoba
untuk pelan-pelan". Tapi dia segera
saja berucap, "Alex... nggak apa-apa
Pah, tapi Aku rela kok, aku relaaaaa,
ayoo..., Alex... mainkan lagi punyamu
agar aku bisa merasa puaas". "Iyaa...,
Maaah........, saya akan coba lagi",
sahutku sambil kembali kunaik-
turunkan pantatku sehingga penisku
keluar masuk liang anus Awang dan
kali ini aku lakukan dengan hati-hati
agar tidak menyakiti badan dia, dan
Awangpun sekarang sudah mulai
menggoyangkan pantatnya serta
sesekali mempermainkan otot-otot di
liang anusnya, sehingga kadang-
kadang terasa penisku terasa tertahan
sewaktu memasuki liang lubang
duburnya. Ketika aku menjilat dan
menggigiti puting tetek di dada bidang
Awang yang sudah mengeras itu, Dia
semakin mempercepat
goyanganpinggulnya dan terdengar
desahannya yang agak keras diantara
nafasnya yang sudah mulai memburu,
"Oooohh..., aahh..., Leeexx......, teruuus...,
oooh", seraya meremas-remas
rambutku lebih keras. Akupun ikut
mempercepat keluar Masuknya
penisku di dalam lubang duburnya.
Sepanjang malam itu aku terus
menyetubuhi Awang untuk
melampiaskan nafsu birahiku dan
untuk membahagiakan Awang dalam
permainan cinta sejenis yang belum
pernah dia rasakan seumur hidupnya.
Goyangan pinggul Awangpun semakin
cepat dan sepertinya sudah tidak bisa
mengontrol dirinya lagi. Disertai
nafasnya yang semakin terengah-
engah dan kedua tangannya
dirangkulkan ke punggungku kuat-
kuat, Awang mengatakan dengan
terbata-bata, "Paaah......, aduuuh...,
Akuuuu..., sudaah..., oooh..., mauuu
kelluaar". EHHH…, Dalam keadaan
terbakar oleh nafsu birahi, Awang
ternyata tak sadar mulai memanggilku
dengan sebutan “PAPA “. Tidak
mungkin seorang laki laki normal yang
sedang disodomi, akan memanggil aku
sebagai “PAPA” kalau dia tidak
menikmati permainan cintaku. Kurasa
Awang sudah merasakan enaknya
disetubuhi oleh aku dan bisa
menikmati entotan kontol sesama
lelaki!!. Aku sulit bernafas karena
punggungku dipeluk dan
dicengkeramnya dengan kuat dan
kemudian air mani Awang memancar
deras keluar membasahi dada dan
perutnya sampai basah semua. Lalu dia
menjadi terdiam, hanya nafasnya saja
yang kudengar terengah-engah dengan
keras dan genjotan penisku keluar
Masuk liang anusnya. Untuk sementara
aku hentikan untuk memberikan
kesempatan pada Awang menikmati
klimaks kepuasan sambil kuciumi
wajahnya, "BAGAIMANA...,
MAAAAHH.....?, MUDAH MUDAHAN
MAMA CUKUP PUAS”. Awang tetap
Masih menutup matanya dan tidak
segera menjawab pertanyaanku, yang
pasti nafas dia masih memburu tetapi
sudah mulai berkurang dibanding
sebelumnya. Karena Dia Masih diam,
aku menjadi sangat kasihan dan
kusambung pertanyaanku tadi di dekat
telinganya, "Maaah........, saya tahu
Mama pasti capek sekali, lebih baik
Mama istirahat dulu saja.., yaa?",
seraya aku mulai mengangkat
pantatku agar penisku bisa keluar dari
liang anus Dia. Tetapi baru saja
pantatku ingin kuangkat, ternyata
Awang cepat-cepat mencengkeram
pinggulku dengan kedua tangannya
dan sambil membuka matanya,
memandang ke wajahku, "Jangaan
Papa......, jangan dilepas punyamu itu,
diam saja karena ingin melepaskan
lelah sambil menikmati punya Papa
yang besar itu mengganjal di tempat
akuuuu, jangaan dicabut dulu..., yaa...,
sayaang", terus dia kembali menutup
matanya. Mendengar permintaan
Awang itu, aku tidak jadi mencabut
penisku dari dalam liang anus dia dan
kembali kujatuhkan badanku pelan-
pelan di atas badan Dia yang nafasnya
sekarang sudah kelihatan mulai agak
teratur, sambil kukatakan, "Tidaak...,
Maaah........, saya tidak akan
mencabutnya, saya juga Masih
kepingin terus seperti ini", sambil
kurangkul leher Awang dengan tangan
kananku. Dia hanya diam saja dengan
pernyataanku itu, tetapi Oom Awang
mungkin kasihan juga karena aku
belum mencapai klimaks kepuasan
sehingga, tiba-tiba!, aaaakkkkhhhh….
penisku yang sejak tadi kudiamkan di
dalam lubang duburnya terasa seperti
dijepit dan tersedot lubang dubur
Awang, dan tanpa sadar aku
mengaduh, "Aduuuh..., oooh...,
Maaah.....". "Kenapa..., sayaang..., enaak
yaa?", sahut Awang sambil mencium
bibirku dengan lembut. Dan sambil
kucium hidungnya kukatakan,
"Maaah........, enaak sekaliii", dan seperti
tadi, sewaktu Dia mula-mula menjepit
dan menyedot penisku dengan liang
anusnya, secara tidak sengaja aku
mulai menggerakkan lagi penisku
keluar Masuk liang anusnya dan
Awangpun kembali mendesah,
"Ooooh..., aah..., Papa......, teruuus...,
Paaah......, aduuuh..., enaak sekali".
Semakin lama gerakan pinggul Awang
semakin cepat dan kembali kudengar
nafasnya semakin lama semakin
memburu. Gerakan pinggul Dia
kuimbangi dengan mempercepat
kocokan penisku keluar Masuk liang
anusnya. Setelah belasan menit
menggempur, aku sepertinya sudah
tidak kuat untuk menahan agar air
maniku tetap tidak keluar, "Maaah........,
sebentar lagi..., sayaa..., sudaah..., mau
keluaar", sambil kupercepat penisku
keluar masuk lubang duburnya dan
mungkin karena mendengar aku sudah
mendekati klimaks, Awangpun
semakin mempercepat gerakan
pinggulnya serta mempererat
cengkeraman tangannya di
punggungku seraya berkata,
"Papa......, teruuuss..., Paaah......,
Akuuuu..., jugaa..., sudah dekat,
ooohh..., ayooo Paaah......, semprooot
Akuu dengan airmuu...,sekaraang".
"Iyaa..., Maaah........, tahaan", sambil
kutekan pantatku kuat-kuat dan
“Jebrott..!, jebrott..!, jebrott...!” air
maniku muntah berhamburan
membanjiri saluran anus dia lalu
kutekan penisku dalam-dalam ke liang
anus dia untuk memastikan bahwa
benih benih keturunanku tertanam
jauh kedalam tubuh Pamanku. .
Setelah nafas kami berdua agak
teratur, lalu kucabut penisku dari dalam
lubang dubur Awang dan kujatuhkan
badanku serta kutarik kepala Dia dan
kuletakkan di dadaku.Setelah nafasku
mulai teratur kembali dan kuperhatikan
nafas Awangpun begitu, lalu kami
tertidur pulas berdua dengan perasaan
puas dan Masih dalam keadaaan
telanjang bulat. 1 jam lebih aku
menggiring Awang dalam samudra
percintaan sejenis yang panas dan liar,
yang baru pertama kali dia rasakan
seumur hidupnya. Diam diam aku
berharap ukuran batang kontolku dan
kejantanan permainanku berhasil
membangkitkan naluri gay didalamdiri
Awang. (----- garis pembatas -----) Esok
paginya aku terbangung dan
mendapati Awang tidak ada
disampingku karena dia sudah
terbangun lebih dahulu dan saat itu
diasedang mandi. Perasaanku
bercampur aduk antara bahagia dan
menyesal. Bahagia karena aku berhasil
menaklukkan seorang laki laki straight
seperti Awang dan mereguk
kenikmatan dari tubuhnya. Tapi aku
juga menyesal karena telah merengut
keperawanan Pamanku dan
mencemari kesucian dirinya dengan
noda noda air mani yang kutanamkan
kedalam tubuhnya. Aku tidak tahu
apakah Awang menyesal atau
membenci aku gara gara perbuatanku.
Dan ketika Dia keluar dari kamar
mandi, kulihat matanya yang sayu
seperti penuh kesedihan. Aku siap
menghadapi resiko apapun seandainya
Awang marah dan membenciku
karena kelancangan perbuatanku, tapi
astaga!, tanpa kuduga dia langsung
mendekatiku di tempat tidur, lalu dia
berbaring disampingku dan berlindung
diatas dada bidangku dan berbisik..
“PAPA SAYANG......“, lalu dia
menyusupkan wajahnya kedalam
ketiakku. HHMMMM..., aku tersenyum
kecil penuh kemenangan melihat
Awang yang begitu tak berdaya dan
pasrah karena melihat gelagat
sikapnya aku tahu persis bahwa dia
sudah menyerah!. Setelah satu kali
merasakan keperkasaan batang kontol
yang kumiliki dan tahu enaknya
disetubuhi oleh sesama lelaki,