Jumat, 22 Juli 2011

menjelang pesta

Mas Randy berbaring di belakang Thomas. Kaki kirinya terangkat ke atas menekuk sejajar dengan kaki Thomas yang dipeganginya dengan tangan kirinya. Pantatnya bergerak-gerak cepat maju mundur. Kontolnya yang besar dan mengkilat karena basah, keluar masuk lobang pantat Thomas yang sempit. Keduanya mengerang-erang dan meracau tertahan. Mungkin takut suara erangan mereka terdengar keluar. Kalo kedengaran emang bahaya. Soalnya isi rumah kan lagi rame.
“Mas Randyhhh oohhh.. Mashhhh enjot yang kerasshh Mashhh…,” kata Thomas.
“Iyah Thomasshhh hehhh heehhhh… rasakan inihh…,”
“Ohhhh… enak banget Masshhh… ohhh…. Mas Randyhh doyan yahhh sama pantat Thomashhsshhhh.. ahhh… ahhh.. doyan yahh..?”
“Doyan banget Thomasshhh.. doyan bangethhh…Mas Randyhh mau entotin Thomasshh tiap hari dehh.. ohhhh..,”
“Ohhhh…ohhh… terus Mbak Taniahh ssshhhh gimanahh ? Ssshhh..,”
“Mbak Taniah kalo malem.. ohhh… Thomashhh siang-sianghhhssss..,”
“Thomasshhh pengennyahh malemmm shhh..,”
“Iya Thomas malem jugah ahh ahhh ahhh, kalo Mbak Taniah udah tidur ah ah ah,”
Andre jadi terangsang dengar percakapan dan lihat pergumulan mesum kakak dan sepupunya itu. sama seperti ketika ia pertama kali melihat pergumulan cabul itu. Resleting celana panjang hitamnya diturunkan. Dikeluarkannya kontolnya dari balik celana dalam putihnya. Kontol itu digenggamnya dan dikocok-kocok perlahan.
“Mashhhh ohhhh Masshhhhh……kontol Mas Randyhh gede bangethhhh ohhhh jembutnya juga lebathhh shhhh..shhh… Thomas suka bangethhh sshhh..,”
“Kontol Thomassshhh juga Mas Randyhh sukahhh..ssshh ahhh ahhh ahhh,”
“Tapihhh ahhh shhhh kan masih kecilll sshhhh dan jembutnya tipisshhhh….,”
“Entar kan gedeh sshhh..shhhh..ahhh ahhhh ahhhh ahhhh,”
“Kontol Thomasshhh enakhh Mashh? Ahhhh… ahhh… ahhhh..,”
“Enak banget hhhhhhaahhh.. ahhh….ssshhhh… apalagihhh… ahhh… kalo udahhh sshhhh gedehhh.. ahhh…a ahhh…,”
“Oooohhh Mashhhh…Mashhhhh kerashhh Mashhh.. lebih kerassshhhhh.. ohhhh..,”
Suara hentakan pantat Mas Randy semakin keras terdengar oleh Andre. Begitu juga nafas mereka berdua yang mendengus-dengus tertahan dengan keras. ABG ganteng ini jadi semakin terangsang. Kocokan tangan dikontolnya semakin cepat.
Kembali ke dalam kamar. Thomas tiba-tiba melepaskan kontol Mas Randy dari lobang pantatnya. “Kenapa Thomashhh? Ada apahh?” tanya Mas Randy bingung.
“Shhh… entot Thomas sambil berdiri Mas. Gendong Thomas ya Mas? Thomas pengen dientot sambil digendong Mas Randy. Kayak dulu Mas Randy sering gendong Thomas,” kata bocah ABG itu tersenyum sayang pada kakak sepupunya yang ganteng dan jantan.
“Thomas makin pinter ya. Sampe punya ide begitu. Ya udah sini Mas gendong,” sahut Mas Randy sambil tersenyum juga. Ia segera berdiri dan siap menggendong adik sepupunya yang langsing namun cukup atletis itu.
Dari tempatnya mengintip, Andre bisa melihat Thomas melingkarkan lengannya ke leher kakaknya. Wajah mereka beradu rapat. Bibir mereka menempel, berciuman. Telapak tangan Mas Randy memegang buah pantat Thomas yang putih kemerahan. Buah pantat itu diturunkannya pelan-pelan ke bawah. Kontol Mas Randy masuk sedikit demi sedikit ke lobang pantat Thomas yang terkuak. Membentuk bulatan berwarna kemerahan.
“Ohhhhhhhhh… Mashhhhhhhhhhh………….,” erang Thomas seiring kontol Mas Randy menembus lobang pantatnya.
Setelah kontol itu masuk semua dalam lobang pantat Thomas, hingga jembut Mas Randy yang lebat menempel di buah pantat Thomas, dimulailah persenggamaan kembali. Tangan Mas Randy menggerakkan buah pantat Thomas naik turun sambil pantatnya juga bergerak-gerak perlahan. Kontol Mas Randy bergerak keluar masuk lobang pantat sepupunya itu.
Andre semakin terangsang melihat posisi kakaknya dan sepupunya itu. gerakan pantat dan tangan Mas Randy semakin cepat. Dengusan nafas mereka semakin cepat dan keras terdengar. Andre tak pernah melihat kakaknya itu mengentoti Mbak Tania seliar ini. Apa yang pernah dilihatnya dilakukan oleh Mas Randy saat mengentot Mbak Tania di kamar itu tak lebih dari sekadar saling menindih dan menggerakkan pantat saja. Hingga sperma Mas Randy menyembur di memek Mbak Tania. Gak lebih.
Tapi Mas Randy mengentot Thomas begitu berbeda. Kakaknya itu kelihatan sangat bernafsu. Ia sangat menikmati sekali bersenggama dengan sepupu mereka yang ganteng itu.
Andre tak tahan lagi menahan orgasmenya. Apa yang dilihatnya sangat menggairahkan buatnya. Kontolnya segera menyemburkan sperma. Menempel di dinding dan sedikit di jas hitamnya. “Hohhh…hohhh…hohhhh…,” dengus nafas Andre saat orgasmenya datang. Matanya terpejam. Mulutnya menganga. Tubuhnya keringatan.
Sementara di dalam kamar, persetubuhan masih terus berlangsung. Mas Randy rupanya ingin menyetubuhi Thomas lebih intens lagi. Tubuh Thomas kini dirapatkannya ke dinding. Punggung Thomas menekan di dinding itu. Dengan begitu Mas Randy dapat menyodok lobang pantat Thomas semakin cepat dan keras. Nafas Mas Randy terengah-engah saat menggenjot pantatnya dengan cepat dan keras.
“Ohh.. ohhh…ohhh…ohhh…ohhh… Thomasshhhhh..Masshhh Randyhhh samapaihhh…ahhh…ahhh..,” erang Mas Randy tertahan. Pantatnya mengehntak keras menekan kontolnya dalam-dalam ke lobang pantat Thomas. Tubuhnya bergetar. Pantatnya mengempot. Spermanya menyembur dalam lobang pantat Thomas. Andre yang masih tetap mengintip, melihat pantat kakaknya itu mengkilap karena keringat. Mulut Mas Randy melumat bibir Thomas dengan buas. Setelah beberapa saat berciman keduanya tertawa kesenangan. Puas dengan persetubuhan yang baru saja mereka lakukan.
Lalu Mas Randy menggendong tubuh Thomas ke atas ranjang. Membaringkannya disana, bersisian dengannya yang juga berbaring telentang dengan nafas terengah-engah. Mereka tetap saling emmandang dan tertawa-tawa. Thomas mengangkat kedua pahanya ke atas. Dia sibuk emmeriksa lobang pantatnya yang belepotan sperma Mas Randy. Dengan jari-jarinya dilumurinya sperma Mas Randy merata ke seluruh pantatnya, juga ke buah pelir dan batang kontolnya. Daerah yang dilumurinya sperma itu terlihat mengkilap jadinya.
“Mas Randy, Thomas masih sempat gak buat ngentotin Mas Randy sekarang?’ tanyanya. Mas Randy melihat jam tangannya.
“Masih dong Thomas. Baru jam setengah sembilan kok. Mau dimulai sekarang?” tanya Mas Randy.
“Kalo Mas Randy ngijinin,” katanya.
“Diplomatis banget sih ngejawabnya,” Mas Randy tertawa. “Mau gaya apa? Dimulain aja sekarang. kalau liat-liatan terus, entar waktunya habis,” kata Mas Randy.
Thomas berpikir sejenak. Memikirkan model persenggamaan yang akan dilakukannya bersama Mas Randy. Andre yang sedang mengintip jadi gak sabaran. “Ngapain sih Thomas mikir gitu aja lama,” gerutunya.
“Thomas pengen Mas Randy ngerokok sambil dientotin ama Thomas?”
“Haa?” Mas Randy terkejut. “Kok gitu sih?”
“Iya, pengennya gitu. Ayo dong Mas,” kata Thomas dengan kekakanakan.
“Dasar deh. Thomas kebanyakan nonton bokep ya. Samapai fantasinya sejauh itu,” sahut Mas Randy. Tapi tak urung dilakukannya juga kemauan adik sepupunya itu. Mas Randy memang perokok. Segera dinyalakannya rokok dan diselipkannya di bibirnya yang tipis. “Trus gimana nih?” tanya Mas Randy. Andre sudah tak sabar pengen ngelihat model entotan versi Thomas ini.
“Mas Randy duduk di kursi situ,” katanya. Mas Randy kemudian duduk di kursi yang ada di kamarnya. Thomas melebarkan kedua paha Mas Randy ke kiri dan ke kanan, diatas pegangan kursi itu. Paha Mas Randy jadi mengangkang lebar. Belahan pantatnya jadi terkuak lebar. Mempertontonkan lobang pantatnya yang berbulu, menantang birahi Thomas. Mas Randy menghisap rokoknya dalam-dalam. Kemudian meniupkan asapnya yang tebal ke wajah ganteng Thomas.
Thomas langsung mencium bibir Mas Randy. Berbagi sisa asap yang masih mengepil dari mulut kakak sepupunya yang ganteng itu. kemudian dia menatap belahan pantat Mas Randy yang menganga. Dalam pandangannya belahan pantat Mas Randy jadi begitu indah.
Sekejap kemudian wajahnya sudah bersarang di belahan pantat itu. menjilat-jilat dan menyeruput lobang pantat itu dengan buas.
“Hsssshhhhhh… Mas Randyyhhhh… Thomas suka banget dengan lobang pantat Mas inihhh sshhhhh…..sruppp..,” katanya sambil terus bekerja keras mengerjai lobang pantat Mas Randy. Andre yang mengintip, kembali bangkit birahinya melihat aski sepupunya itu. Tangannya kembali mengocok kontolnya.
Mas Randy terus merokok sambil merem melek keenakan dikerjai Thomas. Kontolnya berdiri tegak ke atas. Ia terpaksa mengangkat jasnya ke atas agar tak kena dengan kontolnya sendiri. Ia kuatir precumnya akan menodai jas pengantinnya itu.
Setelah beberapa menit Thomas merasa cukup mengerjai lobang pantat Mas Randy. Ia kemudian berdiri di hadapam kakak sepupunya yang terus merokok.
“Bagi rokoknya dong Mas,” kata Thomas.
“Ehhh.. anak kecil mau merokok. Gak boleh. Yang boleh Thomas isep cuman rokok Mas Randy ini aja,” katanya sambil mengacung-ngacungkan kontol besarnya yang tegak. Thomas tertawa lucu mendengar kata-kata Mas Randy. Mulutnya mencium lagi bibir Mas Randy. Sekaligus menghirup asap rokok dari mulutnya.
Kemudian ia menekuk kakinya sedikit. Kontolnya diarahkannya ke lobang pantat Mas Randy. Kontol itu kemudian amblas ke dalam lobang pantat Mas Randy membuat pria yang akan segera menikah ini mengerang tertahan.
Thomas mulai menggenjot pantatnya maju mundur. Kontolnya keluar masuk lobang pantat Mas Randy. Sementara di luar kocokan kontol Andre mulai bertambah cepat. Ia mendesah-desah keenakan.
Pantat Thomas pun bergerak semakin cepat. Ia melenguh-lenguh keenakan. Mas Randy mengerang-erang sambil mengisap rokoknya dalam-dalam. Akhirnya entotan Thomas mencapai akhir juga. pantatnya bergerak sangat cepat dan menghentak-hentak beberapa kali untuk kemudian terhenti mendadadak. Pantatnya itu menekan kuat ke selangkangan Mas Randy. Spermanyapun menyembur deras membasahi seluruh lorong lobang pantat Mas Randy.
“Mas Randy mau dikeluarin sekali lagi?” tanya Thomas lirih. Wajahnya merah bersimbah keringat.
“Iya.. iya…ahh..,” kata Mas Randy. Meski merasa tubuhnya lemas, Thomas segera mengocok kontol kakak sepupunya itu dengan tangan kanannya. Kontolnya masih tetap bersarang dalam lobang pantat Mas Randy. Nafas Mas Randy tersengal-sengal. Asap rokok menghembus cepat dari mulut dan hidungnya.
Andrepun mengocok kontolnya semakin cepat. Orgasmenya akan datang sekali lagi.
“Ohhhhh…ohhhhh….ohhhh….oohhhhh…..yahhh….Thomasssshhhhhhhhh…ahhhhhhh..,” erang Mas Randy panjang. Suaranya ditahannya sekuat tenaga. Tubuhnya kelojotan. Thomas segera menundukkan kepalanya. Tubuhnya membungkuk. Andre tak percaya Thomas bisa membungkuk seperti itu. padahal kontolnya masih tertanam di lobang pantat Mnas Randy. Menunduknya Thomas ini untuk memasukkan kepala kontol Mas Randy dalam mulutnya. Ia tahu kakak sepupunya itu akan segera orgasme. Kalu ia tak menutup kepala kontol itu dengan mulutnya, maka sperma Mas Randy akan menyembur ke atas dan membasahi jas hitam mereka.
Sperma Mas Randy menyemprot deras di dalam mulut Thomas. Sepupunya yang masih ABG itu berusaha sebisanya menelan seluruh sperma itu. Namun karena sperma yang muncrat terlalu banyak, Thomas tak bisa menelan seluruhnya. Sebagian meleleh keluar dari mulut Thomas, mengalir turun dari batang kontol Mas Randy ke bawah, membasahi jembutnya yang hitam dan lebat.
Di luar Andrepun orgasme kembali. Spermanya kembali membasahi dinding yang ada didepannya. Menambahi jumlah sperma miliknya yang tadi juga sudah menempel disitu.
Setelah memastikan orgasme Mas Randy usai, Thomas melepaskan mulutnya dari kakak sepupunya itu. keduanya kemudian saling memandang dan tersenyum. Untuk kemudian tertawa dengan wajah masih memerah dan bersimbah keringat.
“Sssshhhhh…enak banget Thomasshhh..,” kata Mas Randy sambil menghembuskan asap rokok terakhirnya. Puntung rokoknya dibuangnya ke asbak rokok yang tadi diletakkannya di bawah kursi. “Kamu makin pinter aja Thomasshh,” katanya mencubit pipi asik sepupunya itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar